Selangkah Lagi Ijen Sah Jadi Geopark Dunia, Ketok Palu Dijadwalkan Awal 2023

Sebelumnya, Ipuk dan Badan Geopark Ijen telah mempresentasikan proposal Geopark Ijen di Provinsi Satun, Thailand, pada 7 dan 8 September 2022.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 19 Sep 2022, 14:49 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2022, 11:07 WIB
Ilustrasi Gunung Ijen (Istimewa)
Ilustrasi Gunung Ijen (Istimewa)

Liputan6.com, Surabaya - Geopark Ijen Banyuwangi resmi diajukan Dewan Unesco Global Geopark (UGG) untuk disahkan Unesco Global Geopark atau Geopark dunia.

"Alhamdulillah, dikutip dari laman resmi Unesco (geopark) Ijen akhirnya lolos sidang dan segera diajukan ke Dewan Eksekutif Unesco untuk mendapatkan pengesahannya. Insya Allah jika tidak ada aral, penetapannya sekitar awal tahun depan," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Senin (19/9/2022).

Dalam laman tersebut dijelaskan bahwa Dewan UGG telah menggelar sidang di Thailand pada 4 dan 5 September 2022. Mereka melakukan penilaian terhadap pengajuan sejumlah geopark baru (termasuk Geopark Ijen) dan 28 validasi ulang dari UGG yang telah ada.

Berdasar pedoman operasional Unesco Global Geoparks, dewan harus menyampaikan laporan tentang pekerjaan dan keputusannya kepada Biro Unesco Global Geoparks. Laporan tersebut kemudian akan diedarkan ke Negara Anggota dan Negara Anggota Asosiasi Unesco. Untuk kemudian Dewan Eksekutif Unesco melakukan pengesahan hasilnya.

Sebelumnya,  Ipuk dan Badan Geopark Ijen telah mempresentasikan proposal Geopark Ijen pada forum internasional yang bertajuk "The 7th Asia Pasific Geopark Network Symposium" di Provinsi Satun, Thailand, pada 7 dan 8 September 2022. Forum tersebut merupakan rangkaian dari sidang Dewan UGG.

"Alhamdulillah dalam rapat dewan UGG telah diputuskan untuk menerima proposal Geopark Ijen untuk menjadi bagian jaringan geopark dunia. Pada Desember 2022 mendatang, Dewan UGG akan memeriksa pengajuan yang saat ini sedang menjalani evaluasi dan validasi ulang," tutur Ipuk.

Lakukan Pembenahan

Situs geopark yang sedang diusulkan untuk ditetapkan, yakni Aras (Iran), Waitaki Whitestone (Selandia Baru), Kinabalu (Malaysia), Ijen, dan Maros Pangkep (Indonesia). Lalu ada Khorat (Thailand), Bohol (Filipina).

Ipuk menambahkan capaian ini hendaknya jangan membuat euforia, namun mengajak semua pihak untuk segera membenahi hal-hal yang masih kurang, agar predikat UGG dapat segera disandang oleh Geopark Ijen.

"Kami akan duduk bersama untuk menjalankan sejumlah rekomendasi dari tim asesor Unesco yang perlu ditindaklanjuti. Dengan statusnya sebagai jaringan global geopark ke depan, tentunya akan menjadikan Geopark Ijen sebagai tujuan wisata dunia dan akan mendapatkan perhatian yang lebih besar, baik sektor pariwisatanya maupun upaya pemberdayaan masyarakatnya," paparnya.

Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia
Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya