Liputan6.com, Jakarta Manajemen RS Saiful Anwar (RSSA) Malang menjelaskan penyebab korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang dirawat di fasilitas layanan kesehatan tersebut. Mayoritas terdapat cedera pada tubuhnya sehingga memicu sesak nafas.
Direktur RSSA Malang, Kohar Santoso, mengatakan terdapat luka kecelakaan pafa korban Tragedi Kanjuruhan Malang yang meninggal maupun yang kini dirawat. Mereka diduga saling berdesakan dan terinjak saat peristiwa itu.
Baca Juga
"Bekas kecelakaan, jadi ada cedera di kepala seperti terinjak dan semacamnya," kata Kohar di Malang, Minggu, 2 Oktober 2022.
Advertisement
Ia tak membantah atau membenarkan korban sebagian besar mengalami sesak nafas dan kekurangan oksigen. Namun Kohar menyebut cedera itu membuat dada korban tertekan sehingga sulit bernafas.
"Iya, dada tertekan. Sulit nafas," katanya singkat.
Pantauan Liputan6.com di RSSA Malang, beberapa tubuh korban yang sedang dirawat itu tampak ada memar di tangan. Korban yang dirawat itu dibagi dalam beberapa jenis layanan.
Wakil Direktur RSSA Malang, Syaifullah Asmiragani, mengatakan dari 18 pasien yang masih dirawat itu seorang kini dirawat di ICU, 11 orang dirawat inap dan 6 orang di high care uni.
"Iya ada yang kondisinya sekarang sudah stabil," kata Syaifullah.
Sementara itu tim Disaster Victim Identication (DVI) juga sudah berhasil mengidentifikasi 17 jenasah tanpa identitas. Kini hanya tinggal pencocokan dengan pihak keluarga agar segera proses penjenasahan dan kemudian dibawa pulang.