Seniman Bantengan Malang Raya Perlu Kemudahan Ruang Berkesenian

Seniman bantengan di Malang Raya berharap pemerintah daerah lebih memberi dukungan dalam rupa penyediaan ruang berkesenian massal

oleh Zainul Arifin diperbarui 25 Feb 2023, 14:03 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2023, 14:03 WIB
Seribu Bantengan Siap Seruduk Jalanan Kota Batu Hari Minggu Ini
Atraksi kesenian bantengan saat gelaran Bantengan Nuswantara di Kota Batu pada 2018 silam. Setelah pandemi, atraksi seni budaya ini akan kembali digelar pada Minggu, 7 Agustus 2022 (Foto : Kominfo Kota Batu)

Liputan6.com, Malang - Para seniman bantengan berharap para pemerintah daerah di wilayah Malang Raya lebih mendukung lagi pelestarian kesenian tradional itu. Salah satu bentuknya, bisa berupa memfasilitasi ruang berkesenian untuk pagelaran massal.

Ketua Bantengan Nuswantara, Agus Rianto, mengatakan selama ini dukungan dari pemerintah daerah di Malang Raya (Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Malang) masih sangat minim. Padahal bentuk dukungan yang diinginkan para seniman itu tidak terlalu sulit.

“Seniman itu butuh tempat berekspresi, ruang berkesenian. Kalau bantuan uang itu tak baik, bisa meracuni seniman,” kata Agus di sela jagongan santai seniman bantengan di Kota Malang, Jumat (24/2/2023) petang.

Pria yang karib disapa Agus Tobron ini menambahkan, para seniman lebih membutuhkan campur tangan pemda berupa ruang berkesenian seperti memfasilitasi tempat untuk menggelar pementasan. Pemda bisa pula menggelar even pertunjukkan bantengan.

“Serta dukungan berupa mempermudah izin penyelenggaraan kegiatan. Selama ini soal izin kan masih terkesan rumit dan sulit,” ucapnya.

Kami ingin di beri ruang berkesenian seperti dibuatkan kegiatan, atau tempat dan lainnya. Serta permudah perizinan karena selama ini masih sangat sulit kesannya ribet dan bisa menghancurkan kebudayaan.

Bantengan Nuswantoro, wadah sekaligus karnaval besar para seniman bantengan dari Malang Raya, Mojokerto dan daerah lainnya. Pementasan massal kesenian tradisional ini pertama kali digelar pada 2008 silam di Kota Batu. Lalu jadi kalender tahunan setiap Agustus.

Rencananya, Bantengan Nuswantoro bakal digelar pada 2023 nanti di Kota Batu melibatkan ratusan kelompok bantengan. Setelah even itu, para seniman ingin digelar kegiatan serupa di Kota Malang pada akhir Agustus dengan peserta kelompok bantengan dari berbagai daerah.

“Kalau kawan-kawan ingin digelar di Kayutangan Malang. Tadi sudah disampaikan ke Wakil Wali Kota Malang, tapi belum ada respon,” ujar Agus Tobron.

Bantengan di Kota Malang

Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, mengatakan pemerintah kota sangat terbuka berkolaborasi dengan seniman untuk menggelar pertunjukan kesenian tradisional itu. Di kota ini ada banyak tempat yang bisa dimanfaatkan sebagai ruang berekspresi.

“Tempat kegiatan berkesenian banyak, tinggal menyesuaikan jumlah kelompok yang akan terlibat,” ujarnya usai hadir di jagongan santai seniman Bantengan.

Ia menyebut lokasi kegiatan bisa di lapangan Rampal, Stadion Gajayana maupun lainnya. Pemkot Malang mendukung seluruh kegiatan kebudayaan, akhir tahun lalu misalnya, digelar pertunjukkan melibatkan ratusan kelompok seni Jaranan di sepanjang Jalan Tugu, depan Balai Kota Malang.

“Usulan di Kayutangan juga menarik. Tinggal dikoordinasikan. Pelestarian seni tradisional ini butuh kolaborasi semua pihak agar terbentuk ekosistem yang baik,” ucap Sofyan Edi.

Infografis Wayang Potehi
Wayang Potehi menjadi salah satu warusan seni budaya Tionghoa - Jawa
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya