Â
Liputan6.com, Banyuwangi - Banyuwangi menggelar dua event kuliner, yakni Festival Coklat Glenmore dan Banyuwangi Street Food Festival pada Maret ini.
Festival Coklat Glenmore akan digelar di Doesoen Kakao kawasan Perkebunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII Kendeng Lembu, Kecamatan Glenmore, pada 11-12 Maret mendatang. Â
Advertisement
Berbagai kegiatan dihadirkan mewarnai ajang ini. Mulai dari perlombaan kuliner berbahan cokelat hingga pengetahuan tentang prosesing kakao menjadi cokelat. Pengunjung juga bisa merasakan coklat asal Glenmore, yang terkenal sebagai salah satu kualitas terbaik di dunia itu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Muhammad Yanuarto Bramuda mengatakan, di Festival Coklat Glenmore warga melihat atraksi bagaimana proses kakao diolah menjadi coklat. Mulai dari pemanenan kakao, pemilihan dan pengeringan biji kakao, hingga proses menjadi bubuk cokelat.
Kakao Glenmore adalah salah satu bahan pembuat cokelat terbaik di dunia. Saat ini, PTPN XII telah membuka pabrik pengolahan coklat dan telah memungkinkan masyarakat untuk bisa menikmatinya. Salah satu yang menjadi primadona di Doesoen Kakao ini, adalah adanya Kakao Edel yang telah dikenal dunia dengan sebutan 'Java Kakao.
"Selain itu juga akan digelar event sport, Cacao Run. Para peserta akan berlari menyusuri perkebunan coklat. Selain itu, pengunjung yang hadir bisa menikmati paket wisata heritage Glenbaru (Glenmore-Kalibaru)," kata Bramuda.Â
Â
Banyuwangi Street Food Festival
Selain Festival Cokelat Glenmore, bulan ini juga dihelat Banyuwangi Street Food Festival. Festival yang digelar sebulan penuh selama bulan ramadhan ini selalu ramai dikunjungi pengunjung menjelang berbuka. Jajanan-jajanan yang tersedia beraneka ragam. Mulai dari makanan khas Banyuwangi hingga makanan kekinian yang banyak diminati oleh pengunjung, seperti kopyor roti, pisang precet, dan lainnya.
Diagendakan mulai dari 22 Maret, warga Banyuwangi dapat dengan mudah mencari makanan-makanan pembatal puasa.
"Dengan festival kuliner, pamor kuliner lokal Banyuwangi bisa meningkat. Ini upaya kami branding kuliner lokal, sehingga warung-warung rakyat bisa makin laris," jelas Bramuda.
Â
Advertisement