Tebing di Air Terjun Jagir Banyuwangi Longsor, 3 Bangunan Tertimbun

Tebing setinggi 25 meter di area wisata Air Terjun Jagir, Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi longsor. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Hanya saja, akibat longsor ada 3 bangunan yang tertimbun. Kerugian ditaksir Rp 20 juta.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 10 Mar 2023, 19:04 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2023, 19:04 WIB
Tebing di wisata Air Terjun Jagir longsor menimpa sejumlah bangunan (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)
Tebing di wisata Air Terjun Jagir longsor menimpa sejumlah bangunan (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Banyuwangi - Tebing setinggi 25 meter di area wisata Air Terjun Jagir Banyuwangi longsor. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Hanya saja, akibat longsor ada 3 bangunan yang tertimbun. Kerugian ditaksir Rp 20 juta.

Plt Kalaksa BPBD Banyuwangi, Mujito mengatakan 3 bangunan yang longsor tersebut adalah bangunan warung. Peristiwa terjadi, seusai hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak siang hari.

"Hujan mulai siang. Tanah di sana sudah sering kena hujan, jadi kondisinya labil, sehingga terjadi tanah longsor itu," kata Mujito, Jumat (10/3/2023).

Saat terjadi longsor, warung itu dalam kondisi tutup. Sehingga hanya barang-barang saja yang tak terselamatkan. 

"Kami hitung tadi, estimasi kerugiannya sektiar Rp 20 juta," tambah Mujito.

Ia menyebut, lokasi tanah longsor adalah salah satu akses menuju air terjun Jagir. Ada dua rute yang bisa dilewati untuk menuju ke sana.

"Untuk turun ke lokasi air terjun ada dua akses, dari timur dan barat. Lokasi longsor itu yang jalur timur. Kalau jalur yang barat, bisa dilewati," ucap Mujito.

Ia menjelaskan, pihaknya akan mengupayakan bantuan material untuk membangun kembali warung yang rusak kepada para korban. Proses pembersihan material, kata dia, tak memungkinkan karena timbunan material longsor tergolong dalam.

 

Bersihkan Material

Ita upayakan untuk membangun Kembali tempat-tempat itu, kalau untuk membersihkan materialnya kayaknya tidak mungkin karena cukup curam,”tambahnya.

Mujito selalu mengimbau masyarakat terutama yang berad di sekitar perbukitan, untuk tetap waspada potensi tanah longsor, sebab hujan dengan intensitas lebat masih terjadi di Banyuwangi,

“Kami selalu mengimbau agar selalu waspada karena hujan masih mengguyur Banyuwangi, ini yang perlu diwaspadai akan bahaya tanah longsor dan banjir,” pungkasnya.

 

Infografis Penyebab Petaka Longsor di Natuna Kepulauan Riau. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penyebab Petaka Longsor di Natuna Kepulauan Riau. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya