Kematian Mahasiswa UI Murni Bunuh Diri, Polisi Segera Keluarkan SP3

Kapolsek Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kompol Tribuana Roseno menerangkan, Mahasiswi Universitas Indonesia (UI) inisial MPD, yang diduga bunuh diri, sempat pamitan sama keluarga sama teman-teman di IG story, sebelum melakukan aksi bunuh diri.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 13 Mar 2023, 16:10 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2023, 14:56 WIB
Ilustrasi bunuh diri (Arfandi/Liputan6.com)
Ilustrasi bunuh diri (Arfandi/Liputan6.com)

 

 

Liputan6.com, Jakarta - Kapolsek Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kompol Tribuana Roseno menerangkan, Mahasiswi Universitas Indonesia (UI) inisial MPD, yang diduga bunuh diri, sempat pamitan sama keluarga sama teman-teman di IG story, sebelum melakukan aksi bunuh diri.

"Kita menemukan petunjuk berupa postingan di akun media sosial korban. Sebelum kejadian, korban membuat instagram stories. Adapun, isinya berupa permintaan maaf," ujarnya Senin (13/3/2023).

Tribuana sempat menggali hubungan permintaan maaf dengan motif korban bunuh diri. Ia mengobrol dengan saudara dari korban. Namun, sifatnya bukan pemeriksaan hanya bincang-bincang biasa.

"Tidak ada permasalahan apa-apa," ujar dia.

Tribuana mengaku akan segera melakukan gelar perkara guna menghentikan kasus ini atau menerbitkan SP3. Dasarnya, penyebab kematian mahasiswa UI diduga murni bunuh diri dan keluarga menyatakan sudah mengikhlaskan kepergian korban.

"Kesimpulan bunuh diri. Karena di Tempat Kejadian Perkara (TKP) kami temukan kursi. Balkon kan tinggi. Iya (ditepi)," tandas dia.

"Saya rasa perdalaman tidak terlalu sampai ke situ," ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tidak Ada Tanda Kekerasan

Ilustrasi Bunuh Diri. (Freepik/Dashu83)
Ilustrasi Bunuh Diri. (Freepik/Dashu83)

 

Tribuana mengatakan, saat ini jasad korban dibawa ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

"Yang pasti dari hasil visum tidak terdapat luka-luka akibat penganiayaan. Kemudian dari pihak keluarga nolak untuk diautopsi," ujar dia.

Tribuana mengatakan, pihak sekuriti apartemen mengaku sempat bertemu dengan korban di lobi apartemen sebelum kejadian itu. Saat itu, korbanterlihat beraktifitas biasa saja, tidak terlihat ada masalah apa-apa.

Namun, Tribuana menemukan petunjuk berupa postingan di akun media sosial korban. Sebelum kejadian, korban membuat instagram stories. Adapun, isinya berupa permintaan maaf.

"Oh itu sebelum loncat pamitan sama keluarga sama teman-teman di IG story," ucap dia.


KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

Fenomena Bunuh Diri di Gunungkidul
Infografis mengenai kenali faktor-faktor risiko bunuh diri
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya