Liputan6.com, Surabaya - Sebanyak tujuh jemaah calon haji 2023 asal Jatim gagal berangkat ke Tanah Suci. Mereka yang gagal berangkat tersebut tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 2 dan 3 Embarkasi Surabaya.
Husnul merinci lima orang jemaah yang gagal berangkat dari kloter 2 Embarkasi Surabaya berasal dari Kabupaten Bangkalan dan Kota Surabaya.
Baca Juga
"Dari Bangkalan empat orang gagal berangkat karena sakit. Salah satunya adalah pendamping haji," ujarnya.
Advertisement
Seorang lainnya yang gagal berangkat dari Kloter 2 berasal dari Kota Surabaya karena meninggal dunia sebelum tiba di Asrama Haji Embarkasi Surabaya.
Sedangkan, dua jamaah dari kloter 3 Embarkasi Surabaya yang gagal berangkat berasal dari Kabupaten Bangkalan.
"Dua orang yang tidak berangkat dari kloter 3 Embarkasi Surabaya ini merupakan pasangan suami istri. Karena suami sakit maka istrinya menunda keberangkatannya," ucap Husnul.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya itu juga mengungkapkan dalam proses pemberangkatan kloter 1, 2 dan 3 yang berlangsung hari ini menyita barang-barang milik jamaah yang dilarang menurut aturan penerbangan internasional.
"Dari jamaah calon haji kloter 1, 2 dan 3 Embarkasi Surabaya ditemukan cairan, gel, atau aerosol dengan volume lebih dari 100 mililiter seperti infus, air mineral, susu kaleng, pasta gigi, parfum, deodoran dan body lotion," katanya.
PPIH Embarkasi Surabaya juga menyita barang bawaan berupa tembakau atau rokok yang jumlahnya melebihi ketentuan dari jamaah kloter 1, 2 dan 3.
Husnul mengingatkan untuk barang seperti tembakau atau rokok, setiap jemaah dibatasi maksimal hanya diperbolehkan membawa 200 batang.
Dilarang Bawa Alat Dapur
Sedangkan barang-barang berupa cairan, gel atau aerosol tidak boleh melebihi 100 mililiter untuk setiap jemaah.
Selain itu juga diimbau agar jemaah calon haji tidak perlu membawa alat-alat dapur atau peralatan memasak seperti panci, wajan dan lain sebagainya karena bahannya dari metal sehingga akan terdeteksi sinar x saat pemeriksaan di Asrama Haji Embarkasi Surabaya.
"Barang-barang milik jemaah yang diamankan tersebut kami kembalikan melalui panitia di daerah asalnya masing-masing," tutur dia.
Advertisement