Liputan6.com, Jakarta Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim Muhammad Fawait berharap pesta demokrasi Pemilu 2024 yang sesaat lagi akan memasuki masa kampanye, menjadi ajang adu ide dan gagasan antar capres-cawapres.
Pihaknya berharap dalam pilpres nanti tidak menjadi ajang adu fitnah, hoax dan saling serang antar calon.
Baca Juga
"Namanya pesta, harus riang gembira. Karena itu filosofi pesta demokrasi bagi kami adalah adu ide, gagasan dan program," tegas pria yang akrab disapa Gus Fawait itu, Kamis (16/11/2023).
Advertisement
Ketua Tunas Indonesia Raya (Tidar) Jatim yang merupakan sayap milenial Partai Gerindra ini yakin partisipasi masyarakat akan meningkat dalam pilpres 2024 nanti. Hal itu karena meningkatnya partisipasi milenial dan generasi z yang jumlahnya lebih dari 50 persen dari total jumlah pemilih.
Gus Fawait mengungkapkan tren itu bisa dilihat dari geliat milenial dalam menyikapi pesta demokrasi. Kondisi itu setidaknya karena ada faktor Gibran yang berasal dari generasi milenial.
"Tren meningkatnya partisipasi milenial ini tentu keuntungan dari pasangan Prabowo - Gibran. Sebab, Gibran representasi dari kelompok milenial. Dengan begitu mereka bisa menaruh harapan pada keberadaan Gibran sebagai salah satu kontestan pilpres," urai Gus Fawait.
Dia bersyukur dengan nomor urut dua yang diperoleh pasangan Prabowo - Gibran. Menurutnya angka dua yang membentuk lambang Victory adalah simbol kemenangan.
Selain itu, Fawait mengatakan, angka dua juga adalah simbol kolaborasi. Yakni kolaborasi generasi muda dan senior yang terwakili oleh sosok Prabowo - Gibran.
"Pasangan Prabowo - Gibran adalah simbol kolaborasi senior dan Junior. Pasangan ini lah yang nantinya melanjutkan pembangunan yang sudah dilaksanakan Presiden Jokowi," pungkas kader muda NU ini.