Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau persiapan operasional Bandara Internasional Dhoho di Kabupaten Kediri. Bandara ini rencananya akan beroperasi pada 8 Desember 2023.
Khofifah mengatakan, transportasi transportation sangat signifikan untuk bisa mendorong berbagai pergerakan mulai ekonomi, infrastruktur, wisata, pendidikan, budaya dan interaksi antar bangsa.
"Bandara ini menjadi kekuatan kita yang luar biasa untuk membangun keseimbangan pertumbuhan pembangunan wilayah Utara dan Selatan Jawa Timur," ujar Khofifah, Jumat (1/12/2023).
Advertisement
Menurut Khofifah, pembangunan daerah tidak bisa dibangun dengan pendekatan simetris melainkan asimetris. Sebab ada kebutuhan infrastruktur yang harus ditambahkan dan difasilitasi.
"Masyarakat Mataraman terutama Kediri raya, saya rasa berbagai infrastruktur penunjang termasuk tol Kediri - Tulungagung dan seterusnya menjadi penguatan untuk bersiap memberikan daya dukung dari hadirnya Dhoho Airport di Kediri," tuturnya.
Dengan hadirnya bandara Dhoho di Kediri, ia menyebut akan membawa dampak yang cukup luas untuk banyak sektor pembangunan. Di sektor pendidikan, keberadaan Bandara ini tentunya akan membutuhkan improvement pengembangan kualitas SDM wilayah Kediri raya.
Begitu pula di sektor agrobisnis. Produksi pengembangan di sekitar gunung Wilis meliputi kopi, kakao, alpukat tanpa biji serta nanas yang selama ini marketnya sangat baik dalam dan luar negeri. Artinya, hadirnya Dhoho airport memberikan ruang cukup luas bagi sektor IKM dan UKM untuk terus mendongkrak roda perekonomiannya.
"Mari kita lihat hadirnya bandara Dhoho sebagai kekuatan untuk memberikan ruang dan harapan baru utamanya bagi Milenial untuk melompat lebih tinggi dan lebih jauh sehingga kekuatan SDM di Kediri raya dan Mataraman lebih komprehensif kualitatif," jelasnya.
Secara Fisik dan Operasional Bandara Dhoho Kediri Sangat Siap
Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDI) Maksin Arisandi menambahkan, secara fisik dan operasional bandara Dhoho Kediri sangat siap.
Saat ini, pembangunan bandara Dhoho Kediri pada bagian landside (sisi darat) meliputi runway, taxiway dan apron serta airside (sisi udara) terdiri dari terminal, crub dan tempat parkir kendaraan, memasuki tahap finishing.
"Artinya pada bagian airside dan landside rencana pembangunan (plan) dan pekerjaan di lapangan yang sebenarnya (actual) sudah mencapai target 97 persen," ujarnya.
"Airside meliputi VIP apron dan commercial Appron, Drainage System, Ducting (saluran distribusi udara), Topsoil & Grass serta runway strip (landasan pacu) sudah tuntas 100 persen," imbuh Maksin.
Maksin mengungkapkan, terkait dokumen kesiapan operasi bandara Dhoho Kediri seperti sertifikat standar BUBU, Condition Precedence (CP) KPBU DoneAeronautical Information Publication (AIP) telah selesai dikerjakan.
"Sedangkan Sertifikat Layanan Navigasi Penerbangan danSertifikat Bandar Udara (SBU) memasuki tahap on progres masing-masing tanggal 25 dan 29 November 2023," ucapnya.
Advertisement
Memiliki Sejumlah Keunggulan
Maksin menegaskan, kemudian 1-3 Desember 2023, final check kesiapan operasi dan simulasi operasi. Diperkirakan bandara Dhoho mulai beroperasi secara komersial tanggal 8 Desember 2023.
"Semakin cepat semakin baik sehingga bandara Dhoho Kediri beroperasi aman dan tenang untuk penumpang," ujarnya.
Diketahui, bandara ini memiliki sejumlah keunggulan. Memiliki panjang landasan pacu atau runway 3.300 m x 45 m, bandara ini mampu didarati Pesawat terbesar B777-300ER.
Tidak hanya itu, jalur perpindahan pesawat atau taxiway bandara ini membentang sepanjang 306 m x 32 m dan 438 m x 32 m. Gedung terminal bandara Dhoho yang berukuran 18.224 M2 ini mampu kapasitas 1,5 juta penumpang per tahun.
Tercatat, panjang landasan pacu atau runway 3.300 m x 45 m mampu didarati Pesawat terbesar B777-300ER. Lalu jalur perpindahan pesawat atau taxiway sepanjang 306 m x 32 m dan 438 m x 32 m. Gedung terminal 18.224 M2 berkapasitas 1,5 juta pax / th.