Liputan6.com, Banyuwangi Ada pemandangan menarik pada momen peresmian kerja sma tim motoGP VR 46 dengan Pertamina Enduro di Jakarta belum lama ini.
Sang bintang sekaligus legenda MotoGP Valentino Rossi terlihat mengenakan jaket batik motif gajah oling yang merupakan khas Banyuwangi. Jaket yang juga dipakai perwakilan Pertamina ada acara tersebut.
Usut punya usut, jaket yang dikenakan Rossi tersebut ternyata karya seniman muda Banyuwangi Tony Midiyanto. Pemuda asal Kecamatan Genteng Banyuwangi tersebut dipercaya sebagai desainer jaket edisi spesial untuk momen peresmian tim motoGP VR 46 dengan Enduro Pertamina.
Advertisement
Di Banyuwangi, Tony kerap mendapat julukan Tonymidi Artworks yang merupakan spesialis designer dengan gambaran khas dan unik.
Kali ini ia sengaja membuat ilustrasi batik dengan tema persatuan Indonesia atau "Batik Nusantara". Dalam karya itu, ia memasukkan motif batik khas Banyuwangi yaitu Gajah Oling. Motif batik yang menyerupai huruf 'S' itu merupakan motif tua yang paling umum dijumpai dalam busana adat, juga banyak diaplikasikan sebagai ornamen bangunan di Banyuwangi.
“Sebagai Lare Osing, tak lupa saya sematkan ciri khas Batik Gajah Oling. Saya menggambar dengan satuan komposisi yang unik, di dalamnya saya mendominasikan warna merah putih sebagai simbol bendera negara sehingga menghasilkan harmoni persatuan dalam satu karya batik,” ucap Tony, Jumat (2/2/2024).
Tony menyatakan, jaket yang dia desain diproduksi oleh IWEARZULE, sebuah brand besar dari Bandung. Uniknya, pemilik brand tersebut juga merupakan putra asli Banyuwangi. Jadi dapat dikatakan bahwa proyek yang membanggakan Indonesia ini adalah hasil dari kolaborasi putra daerah Banyuwangi di bidang seni dan clothing brand.
“Tidak ada harga yang lebih tinggi dari kebahagiaan dan kebanggan karena karya kita dapat dipakai oleh idola masa kecil sekaligus legenda hidup motoGP yaitu Valentino Rossi,” Jelasnya.
Sektor Kreatif di Banyuwangi Berkembang Baik
Melalui karyanya tersebut, Tony membuktikan bahwa saat ini sektor kreatif di Banyuwangi berkembang dengan baik. Menurutnya, atmosfer tersebut perlu dijaga karena selain memajukan industri, hal ini juga dapat menginspirasi para pemuda untuk terjun ke dalam sektor kreatif yang satu tersebut.
“Yang pasti, kita perlu untuk terus berkarya. Ingat bahwa satu-satunya pembunuh kreativitas adalah kemalasan, jadi apapun yang terjadi, teruslah berkarya karena momentum akan datang kepada orang yang konsisten,” sambung Tony.
Tony mengapresiasi Pemerintah Daerah yang secara konsisten mendukung dan memfasilitasi segala bentuk kegiatan kreatif. Adanya program Banyuwangi Youth Creative Network dan Jagoan Banyuwangi sangat membantu mewadahi kreativitas anak muda. Menurutnya, banyak sekali talenta pemuda Banyuwangi yang tidak terpantau radar, atau memilih berkiprah di kota lain.
Maka dari itu, ia berharap kedepannya dapat dibentuk wadah yang lebih inklusif yang dapat menjaring talenta secara menyeluruh.
Advertisement