Liputan6.com, Jakarta - Politisi Partai Golkar yang juga mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku belum ada keputusan dari partainya untuk mengusung dirinya di di Pilkada Jawa Barat atau Jakarta.
"Tadi masih diputuskan sedang dihitung-hitung dulu. Jadi, hari ini belum ada keputusan," kata Ridwan Kamil di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu malam 10 Juli lalu.
Baca Juga
Hasil Quick Count Indikator Pilkada Jabar 100%: Acep-Gitalis 9,67%, Jeje-Ronal 9,10%, Syaikhu-Ilham 20,07%, Dedi-Erwan 61,16%
Pilkada Jabar, Dedy Mulyadi-Erwan Setiawan Unggul Telak di TPS Prabowo
Hasil Quick Count Indikator Pilkada Jabar 92%: Acep-Gitalis 10%, Jeje-Ronal 9,22%, Syaikhu-Ilham 20,20%, Dedi-Erwan 60,58%
Ia menuturkan akan mengikuti keputusan partai untuk maju ke dalam bursa Pilkada 2024.
Advertisement
Ridwan Kamil juga tak meragukan elektabilitasnya yang tinggi di Jawa Barat lantaran dirinya merupakan seorang petahana.
"Ya, kalau Jawa Barat tidak usah ditanyakan, memang sudah pasti agak tinggi karena incumbent kan," ujarnya.
Kendati demikian, Ridwan Kamil mengungkapkan Golkar masih memperhitungkan baik-buruknya maju di Pilkada Jabar ataupun Jakarta.
Menurutnya, akan ada pengumuman terkait dirinya untuk maju di pilkada dalam satu hingga dua minggu ke depan.
Ridwan Kamil masih menjadi favorit dalam pilkada Gubernur Jawa Barat. Elektabilitasnya dominan hingga 50,6 persen.
"50.6 persen masyarakat Jawa Barat itu memilih Ridwan Kamil, jadi masih memilih incumbent sebagai gubernur," kata Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani dalam dalam siaran “Peluang Calon-calon Gubernur dalam Pilkada Jawa Barat” di kanal YouTube SMRC TV, Sabtu 13 Juli 2024.
Dalam survei tersebut Ridwan Kamil mendapatkan suara 50,6 persen, disusul oleh Dedi Mulyadi dengan 25,1 persen, Deddy Mizwar 3,7 persen, dan Dede Yusuf Macan Effendi 2,7 persen, Bima Arya 2,2 persen, Desy Ratnasari 2,1 persen. Nama-nama lain masing-masing di bawah dua persen, sementara yang tidak tahu atau tidak menjawab sekitar 4,1 persen.
“Bila pemilihan gubernur Jawa Barat diadakan ketika survei dilakukan pada 9 Juni-1 Juli 2024, Ridwan Kamil berpeluang paling besar untuk menang,” ujar Deni.
Unggul dalam Sejumlah Simulasi
Lebih jauh Deni menunjukkan bahwa jika yang bersaing hanya ada tiga calon, suara Ridwan Kamil menjadi 55,8 persen, unggul signifikan atas Dedi Mulyadi yang mendapat dukungan 35,5 persen dan Ahmad Syaikhu 4,3 persen. Sementara yang belum tahu sekitar 4,4 persen.
Deni menjelaskan skenario tiga calon ini berdasarkan pada asumsi tiga partai dengan perolehan suara terbanyak dalam pemilihan legislatif 2024 masing-masing membuat poros calon gubernur. Ridwan Kamil mewakili poros Partai Golkar, Dedi Mulyadi dari poros Partai Gerindra, dan Ahmad Syaikhu dari poros PKS.
Jika yang bersaing hanya dua nama, kata Deni, di mana yang bertarung adalah Ridwan Kamil melawan Dedi Mulyadi maka Ridwan Kamil mendapat dukungan 60,8 persen unggul atas Dedi Mulyadi yang mendapatkan suara 34,5 persen. Yang belum tahu sekitar 4,7 persen.
“Dalam dua bulan terakhir (Mei-Juni 2024) elektabilitas para bakal calon cenderung stabil, perubahannya masih dalam margin of error survei. Ridwan Kamil tetap unggul jauh di atas tokoh-tokoh lainnya,” kata Deni.
Dalam survei ini, SMRC juga menguji tiga pasangan: Ridwan Kamil-Ono Surono (Golkar-PDIP), Dedi Mulyadi-Bima Arya (Gerindra-PAN), dan Haru Suandharu-Ilham Habibie (PKS-NasDem).
Dalam simulasi tiga pasangan ini, pasangan Ridwan Kamil-Ono Surono mendapat dukungan 56,7 persen, unggul signifikan atas Dedi Mulyadi-Bima Arya 37,3 persen dan Haru Suandharu-Ilham Habibie 1,3 persen. Yang belum tahu sekitar 4,7 persen.
Deni menjelaskan bahwa keunggulan Ridwan Kamil disebabkan, antara lain karena kinerjanya sebagai gubernur dinilai memuaskan oleh umumnya pemilih dengan nilai 89,9 persen.
“Penilaian ini stabil dalam dua bulan terakhir. Oleh karena itu wajar jika pemilih pada umumnya masih menginginkan Ridwan Kamil kembali menjadi Gubernur Jawa Barat (76,6 persen),” kata Deni.
Advertisement
Penentuan Masih Menunggu Waktu
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan penentuan pencalonan kader Golkar Ridwan Kamil (Kang Emil) di Pilkada 2024, masih menunggu waktu.
Demikian diutarakan Airlangga yang juga Menteri Koordinator bidang Perekonomian saat dijumpai di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.
"Tunggu waktu," kata Airlangga.
Dia mengatakan masih ada cukup waktu untuk membahas mengenai pencalonan mantan Gubernur Jawa Barat itu dalam Pilkada 2024.
"Sekarang baru Juli awal," ujarnya singkat.
Sejauh ini Partai Golkar masih melakukan penjajakan hingga survei terkait pencalonan kepala daerah di berbagai wilayah.
Berdasarkan jadwal tahapan Pilkada 2024 yang disampaikan KPU RI awal Mei 2024 lalu, pendaftaran calon kepala daerah dalam Pilkada 2024 dibuka tanggal 27—29 Agustus 2024.
Penelitian persyaratan calon dilakukan pada tanggal 27 Agustus—21 September 2024 sedangkan penetapan pasangan calon pada tanggal 22 September 2024.