Europa Champions League atau Liga Champions Eropa merupakan kompetisi sepak bola antarklub yang berada di wilayah Eropa. Diperkenalkan sejak 1992, Liga Champions merupakan versi anyar dari kompetisi Piala Eropa atau European Cup yang sudah bergulir dari tahun 1955.Â
Cikal bakal kompetisi bergengsi ini dicetuskan oleh dua jurnalis olahraga asal Prancis, Gabriel Hanot dan Jacques Ferran yang bekerja untuk surat kabar harian L'Equipe. Selain Ferran dan Hanot, legenda Real Madrid, Santiago Bernabeu Yeste turut ambil bagian dalam perencanaan konsep awal kompetisi antarklub Eropa tersebut.
Pada musim pertamanya, Piala Eropa langsung menerapkan sistem gugur dua leg dan diikuti oleh 16 klub dari berbagai penjuru daratan Eropa. Mulai dari Real Madrid (Spanyol), Sporting CP (Portugal), PSV Eindhoven (Belanda), Stade Reims (Prancis), Hibernian (Skotlandia), Servette (Swiss), Rapid Vienna (Austria), AC Milan (Italia), Voros Lobogo (Hungaria), Partizan Belgrade (Serbia), Saarbrucken (Jerman Barat), Anderlecht (Belgia), AGF Aarhus (Denmark), Djurgarden (Swedia), Rot-Weiss Essen (Jerman Barat) dan Gwardia Warszawa (Polandia).
Pasca pertandingan sengit yang berlangsung selama 39 hari, Real Madrid mampu keluar sebagai juara perdana Liga Champions setelah mengalahkan Stade Reims 4-3 di partai final. Pemain bintang Real Madrid, Alfredo di Stefano dan Hector Rial menjadi sosok penting Los Blancos dalam menjuarai kompetisi bergengsi ini.Â
Transisi Piala Eropa Menjadi Liga Champions
Pada medio 1992, Uni Sepak Bola Eropa (UEFA) memutuskan untuk memperbaharui format kompetisi Piala Eopa. Hal ini dilakukan UEFA agar kompetisi bergengsi ini mampu menampung lebih banyak klub dari berbagai negara dan membuat kompetisi semakin kompetitif.
UEFA mengambil keputusan dengan menambahkan babak kualifikasi dan babak penyisihan grup sebelum memasuki fase knock out atau babak 16 besar. UEFA juga turut mengganti nama kompetisi menajadi Liga Champions dengan tujuan memberikan citra baru terhadap kompetisi ini.
Dengan hadirnya format baru, beberapa liga domestik populer, seperti Liga Inggris, Liga Spanyol, hingga Liga Italia diberikan kuota yang lebih banyak dibandingkan liga domestik lainnya untuk bisa mengirimkan klubnya ke ajang Liga Champions.Â
Sejak berganti format kompetisi, Liga Champions tidak hanya digandrungi oleh masyarakat Eropa saja, tetapi masyarakat di seluruh dunia turut mengamati jalannya kompetisi ini. Kompetisi yang paling bergengsi dan ditunggu kehadirannya setiap pekan.Â
Daya Tarik Si Kuping Besar
Di era sepak bola modern, Liga Champions menjadi teater impian bagi para pesepak bola. Setiap pemain berlomba-lomba menunjukan kualitas permainan terbaiknya agar direkrut klub-klub besar yang sering berpartisipasi dalam ajang tersebut.Â
Maklum, siapa pun pemain yang berhasil tampil moncer dalam ajang ini akan memiliki kenaikan harga yang pesat. Mereka dapat merubah jalan hidupnya menjadi lebih baik dan mengukir sejarah dalam dunia sepak bola.Â
Selain itu, bagi setiap klub yang berhasil menjuarai Liga Champions sebanyak tiga kali berturut-turut atau memenangkan gelar juara sebanyak lima kali berhak mempertahankan trofi Liga Champions yang diberikan. Meski, trofi yang asli hanya diperbolehkan sementara saja dan sebagai penggantinya UEFA bakal memberikan trofi replika yang sangat mirip.
London Biru Menangi Laga All England
Chelsea FC sukses mempercundangi Manchester City di partai final Liga Champions 2020-21. The Blues berhasil menang meyakinkan 1-0 tanpa balas atas The Citizens di Estadio do Dragao, Porto, Minggu dinihari WIB (30/5/2021). Bintang asal Jerman, Kai Harvetz tampil menjadi pahlawan dalam laga tersebut pasca mencetak gol semata wayangnya di babak pertama (42').Â
Kemenangan ini membawa Chelsea FC bersama Thomas Tuchel meraih gelar Liga Champions kedua dalam sejarah klub. Kali terakhir mereka mengangkat piala usai menang atas Bayern Muenchen pada edisi 2011-2012.
Selain meraih trofi bergengsi untuk kedua kalinya, beberapa pemain Chelsea juga mengukir sejarah baru dalam perhelatan paling spektakuler di Eropa tersebut. Salah satunya seperti dialami Christian Pulisic, gelandang serang asal Negeri Paman Sam itu menjadi pemain Amerika Serikat pertama yang bermain di laga puncak sekaligus memperoleh gelar juara Liga Champions.Â
Selain Pulisic, gelandang bertahan Chelsea FC, N'Golo Kante turut mengukir sejarah anyar di partai final tersebut. Kante mampu menyabet pemain terbaik di laga tersebut sekaligus menajadi pahlawan The Blues selama berlaga di Liga Champions. Maklum, Kante memegang peranan vital untuk memutus serangan lawan dan karena dirinya lah Chelsea FC bisa sampai partai puncak.Â
Â