Rahmat Erwin Abdullah merupakan lifter muda anyar kebanggaan Indonesia. Lahir di Makassar, 13 Oktober 2000, Rahmat memiliki bakat yang diturunkan langsung oleh kedua orang tuanya.
Sang Ayah, Erwin Abdullah, merupakan eks atlet angkat besi Indonesia yang pernah mempersembahkan medali perak di ajang Asian Games Busan 2002. Sementara, Sang Ibunda, Ami Asun Budiono, juga tercatat sebagai atlet angkat besi di tingkat nasional dan pernah melatih beberapa atlet di Provinsi Sulawesi Selatan.
Hal inilah kemudian yang membuat Rahmat diarahkan untuk mengikuti jejak orang tuanya sejak kecil. Rahmat diketahui sudah dikenalkan dengan olahraga angkat besi ketika duduk di bangku sekolah dasar. Meski begitu, Rahmat sempat angin-anginan saat latihan. Maklum, saat itu usia Rahmat masih belia dan ingin mencoba hal-hal baru lainnya.
Ketika menginjak usia 13 tahun, Rahmat akhirnya mulai menjatuhkan hati terhadap olahraga ini. Ia mulai rajin berlatih beragam teknik dari Sang Ayah dan ikut beberapa kompetisi angkat besi. Tercatat ia mengikuti beberapa kompetisi pelajar di tingkat nasional, salah satunya Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS).
Lifter Berbakat
Bakat Rahmat semakin terasah kala usianya semakin bertambah. Ia tumbuh sebagai lifter profesional yang turut diperhitungkan di tingkat nasional. Hingga pada 2017 Rahmat memulai petualangannya di ajang internasional, ia mengikuti kompetisi IWF Youth World Championship di kelas 69 kg.
Pada kompetisi yang digelar di Bangkok ini Rahmat hanya berhasil menduduki peringkat 11 dengan mengangkat total beban seberat 277 kg (snatch 125 kg serta clean and jerk 152 kg). Walau tak berhasil meraih gelar juara, Rahmat setidaknya mendapatkan banyak pengalaman pada kompetisi perdananya ini.
Setahun kemudian, Rahmat juga berkesempatan masuk ke dalam tim angkat besi Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta-Palembang. Kali ini Rahmat menaikkan kelasnya ke kelas 77 kg demi meraih medali di hadapan pendukung sendiri.
Namun, penampilan Rahmat di Asian Games 2018 belum maksimal. Lagi-lagi ia hanya mampu finis di peringkat 11. Meski begitu, Rahmat tak menyerah, ia tetap bertekad memperbaiki segala hal guna menunjang dirinya di kompetisi yang akan datang.
Kemenangan akhirnya hadir menyambangi Rahmat pada 2019. Waktu itu, ia berhasil menyabet medali emas di ajang Asian Junior Championships di Pyongyang, Korea Utara. Rahmat yang turun di kelas 73 kg mampu membubuhkan total angkatan seberat 326 kg dengan snatch 147 kg serta clean and jerk 179 kg.
Kejutan yang dibuat Rahmat tak berhenti sampai disitu, ia secara fantastis mampu meraih medali emas di ajang SEA Games 2019. Hal ini tentu menjadi sebuah kejutan bagi berbagai pihak, sebab kompetisi yang dihelat di Filipina ini merupakan debut pertama Rahmat di kompetisi multievent terbesar di Asia Tenggara.
Rahmat berhasil meraih medali emas di kelas 73 kg dengan mencatatkan angkatan seberat 322 kg (snatch 145 kg serta clean and jerk 177 kg). Selain itu, Ia juga memiliki jarak angkatan yang cukup jauh dengan peringkat kedua yang diduduki atlet Vietnam Tuan Anh Pham. Rahmat memiliki perbedaan sebesar 18 kg dengan Pham yang hanya mampu mengangkat beban seberat 304 kg.
Raih Medali di Olimpiade Tokyo 2020
Pasca memberikan kejutan kala melakukan debut di SEA Games 2019, Rahmat kembali menyuguhkan hasil gemilang pada debutnya di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Pria berusia 22 tahun ini mampu meraih medali perunggu di kelas 73 kg.
Rahmat berhasil mencatat total angkatan seberat 342 kg dengan snatch 152 kg serta clean and jerk 190 kg. Dengan hasil ini, Rahmat benar-benar menjadi kuda hitam di kelas 73 kg. Pasalnya, ia termasuk ke dalam grup B di kelas ini, dimana grup B sendiri adalah kelas yang tidak diunggulkan.
Wujudkan Mimpi Sang Ayah
Raihan medali Rahmat di ajang ini tidak terlepas dari peran Sang Ayah. Erwin diketahui juga mendampingi Rahmat kala tampil di Tokyo International Forum sebagai tim pelatih.
Bahkan Rahmat sendiri mengakui motivasi terbesarnya di ajang ini adalah Sang Ayah. Sebab, Sang Ayah pernah bercita-cita bermain di olimpiade namum mimpi itu buyar akibat cedera yang diderita. Erwin
"Saya masih ingat ayah saya berkata, 'Mat, kamu akan mengalami apa yang saya tidak punya kesempatan untuk mengalami. Dia terus mengulanginya, " kata Rahmat.
"Saya bilang saya ingin mengalami apa yang dia tidak pernah punya kesempatan. Sekarang, saya tidak hanya melakukannya melakukan debut Olimpiade saya, tetapi saya juga memenangkan medali," tambahnya.
Seperti diketahui, Erwin sejatinya mendapat kesempatan tampil di ajang Olimpiade Athena 2004. Tapi, beberapa minggu menjelang kompetisi, Erwin mengalami cedera pada salah satu bagian tubuhnya yang menyebabkan dirinya batal mentas pada multievent olahraga terbesar di dunia ini.
Prestasi
- Medali Emas Asian Junior Championships 2019
- Medali Emas SEA Games Filipina 2019
- Medali Emas Asian Junior Championships 2020
- Medali Perunggu Asian Championshios 2021
Berita Terbaru
35.746 Orang Menyeberang ke Pulau Jawa via Bakauheni pada H-3 Natal
Apa itu Orientasi: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya
Pengalaman Berlayar dengan Kapal Phinisi di Teluk Jakarta, Bisa Jadi Alternatif Libur Sultan di Akhir Tahun
BBM dan LPG Kena Imbas Kenaikan PPN jadi 12 Persen? Ini Kata Pertamina
UAH Ungkap Golongan yang Rajin Sholat dan Puasa tapi Bisa Masuk Neraka, Siapa Mereka?
Unboxing iPad Mini 7 2024: Cek Isi Kotak Si Tablet Mungil dengan Chipset A17 Pro!
Tips Kurus Setelah Melahirkan: Panduan Lengkap untuk Ibu Baru
Viral Kabar Pembuatan dan Perpanjang SIM Gratis, Berikut Fakta dari Korlantas Polri
Tips Berkomunikasi dengan Baik: Panduan Lengkap untuk Komunikasi Efektif
Cegah Masalah Makan pada Anak, Ini 7 Saran Pakar
3 Zodiak Ini Bakal Memperoleh Keberuntungan di Natal 2024
Social Media Marketing Tips: Strategi Efektif untuk Bisnis Anda