Ryuji Utomo Prabowo atau akrab dikenal Ryuji Utomo merupakan pesepak bola profesional yang kini merumput di Liga Super Malaysia. Ryuji kecil sejatinya tidak pernah bercita-cita menjadi pemain sepak bola, ia hanya hobi mengolah si kulit bundar dan menghabiskan masa kecilnya dengan olahraga tersebut.
Namun, kala menginjak bangku Sekolah Dasar (SD), bakat Ryuji tercium oleh guru olahraganya. Ryuji dinilai memiliki badan proporsional dan dasar teknik yang cukup untuk menjadi seorang pemain sepak bola.
Akhirnya ia diajak oleh sang guru untuk menimba ilmu di Sekolah Sepak Bola (SSB) ASIOP Apacinti ketika menginjak kelas 3 SD. Kebetulan sang guru merupakan salah satu pelatih di SSB ASIOP Apacinti, sehingga Ryuji bisa leluasa untuk menerima tawaran tersebut kapan saja.
Disisi lain, tawaran prestisius itu tampaknya tidak mudah bagi Ryuji, pasalnya jalan yang harus ia lalui tak semulus seperti yang ia kira. Sebab, keluarga besarnya menolak Ryuji untuk aktif di bidang olahraga terlalu jauh. Maklum, Ryuji berasal dari latar belakang keluarga berpendidikan, kakeknya merupakan seorang profesor di bidang kesehatan dan kedua orang tuanya memiliki latar belakang pendidikan yang cukup tinggi.
Alhasil, Ryuji harus bermain kucing-kucingan dengan orang tuanya kala berlatih sepak bola di SSB ASIOP Apacinti. Tapi, hal itu tak berlangsung lama, sebab Ryuji tertangkap basah oleh kedua orang tuanya ketika berlatih sepak bola. Ibarat pepatah yang mengatakan sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya akan tercium juga. Sepandai-pandainya tupai melompat, sekali waktu jatuh juga. Ryuji akhirnya harus mengakui kesalahannya dan siap menerima konsekuensi apabila ingin terus bermain sepak bola.
Karier Melesat
Pasca kejadian tak mengenakan tersebut, orang tuanya sedikit melunak atas keinginan Ryuji. Ia diperbolehkan bermain sepak bola secara terang-terangan, hanya saja dengan syarat harus bisa meraih peringkat 10 besar di setiap semesternya.
Berkat restu yang diberikan orang tua, kemampuan Ryuji meningkat tajam. Terlebih, kala dirinya pindah ke SSB VIlla 2000 yang bermarkas di Depok, ia berkesempatan untuk tampil memperkuat Timnas Indonesia U-14 di kejuaraan sepak bola pelajar pada tahun 2008.
Tampil apik bersama Timnas Indonesia U-14, nama Ryuji semakin dikenal. Ia dinilai memiliki potensi lebih yang bisa digali untuk menjadi pemain hebat. Alhasil, pada 2011 dirinya terpilih dalam program PSSI untuk menimba ilmu di Uruguay.
Bersama Sociedad Anonima Deportiva (SAD) Uruguay, Ryuji ditempa untuk tampil di Liga U-17 Uruguay. Ia bahkan dimainkan sebagai bek sayap selama menimba ilmu di sana, padahal posisi Ryuji sebelumnya merupakan seorang striker, winger, hingga gelandang.
Namun, Ryuji tak berkecil hati, menurutnya posisi bek sayap juga bagus untuk dirinya. Ia merasa bisa membaca pergerakan lawan dengan baik akibat pengalamannya sebagai seorang penyerang di SSB sebelumnya.
Gagal Membela Timnas Indonesia U-19
Pada tahun 2013, program SAD Uruguay diberhentikan PSSI. Seluruh pemain yang berada di sana dipulangkan dan dibebaskan untuk berkarier di klub manapun. Ryuji sendiri langsung dipanggil oleh Indra Sjafri untuk mengikuti seleksi Timnas Indonesia U-19 untuk menghadapi perhelatan Piala AFF U-19 2013 di Jawa Timur.
Namun, Dewi Fortuna tak berpihak pada dirinya. Ia gagal bergabung bersama generasi emas Evan Dimas dan kawan-kawan akibat cedera paha saat menjalani seleksi. Padahal, skuat Garuda Muda kala itu berhasil menyabet gelar juara Piala AFF U-19 2013 dan para pemainnya dilirik puluhan klub lokal hingga klub-klub di ASEAN.
Meski begitu, Ryuji tak berkecil hati, akhirnya ia bergabung bersama Persib U-21. Bersama Maung Ngora, kualitas Ryuji tetap terjaga. Bahkan ia dilirik kembali oleh Indra Sjafri untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia U-19 di ajang kualifikasi Piala AFC U-19 2014.
Tapi, lagi-lagi Ryuji gagal membela Timnas Indonesia U-19 di ajang sesungguhnya. Ia mengalami ceedera kala membela Timnas Indonesia U-19 di ajang Piala Hassanal Bolkiah, turnamen pemanasan sebelum dihelatnya Piala AFC U-19 2014.
Selalu Ada Jalan untuk Ryuji
Sembuh dari cedera, Ryuji ditawari trial atau seleksi pemain di salah satu klub di Liga Jepang, Jubilo Iwata. Di sana, Ryuji diseleksi bersama dua pemain Indonesia lainnya, Gavin Kwan Adsit dan Syamsir Alam. Namun, setelah beberapa hari mengikuti trial, Ryuji dan dua rekannya gagal memuaskan jajaran pelatih Jubilo Iwata, sehingga mereka bertiga harus terbang kembali ke Tanah Air.
Sesampainya di Indonesia, Ryuji mendapat tawaran bermain dari Mitra Kukar jelang dihelatnya kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015. Namun, baru dua laga dilakoni, ISL 2015 harus dihentikan oleh Komite Eksekutif PSSI akibat dibekukannya PSSI selaku induk persepakbolaan nasional oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang menjabat waktu itu, Imam Nahrawi.
Terus-menerus menelan pil pahit membuat Ryuji kuat. Ia hanya bisa bersabar sembari menunggu Menpora mencabut pembekuan PSSI agar kompetisi bisa berjalan kembali. Ia bahkan berniat untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang strata satu sembari mengisi waktu luangnya.
Namun, bukan Ryuji namanya apabila hidupnya tidak dipenuhi kejutan. Jelang pendaftaran mahasiswa baru strata satu, ia mendapat tawaran bermain dari eks asisten pelatihnya di Mitra Kukar, Rudi Eka Priyambada. Ryuji ditawari trial di klub Al-Najma yang bermarkas di Manamah, Bahrain.
Tak mau kehilangan kesempatan untuk kedua kalinya, Ryuji mengerahkan seluruh kemampuan terbaiknya kala trial di Bahrain. Baru satu hari melakukan trial, manajemen klub Al-Najma langsung tertarik merekrut Ryuji. Ia langsung disodori kontrak profesional perdananya di luar negeri dan bermain sebanyak 16 kali selama satu musim. Ia juga mencetak satu gol selama merumput di kasta tertinggi Liga Bahrain itu.
Kembali Merumput di Luar Negeri
Pasca kontraknya habis bersama Al-Najma pada penghujung 2016, Ryuji sempat kembali ke Indonesia dan memperkuat Arema FC selama satu musim dan pindah ke Persija Jakarta pada 2017. Namun, belum lama membela tim Ibu Kota, di tahun yang sama, Ryuji memilih pergi ke Liga 2 Thailand dan bergabung bersama PTT Rayong dengan status pinjaman.
Semusim merumput di Liga 2 Thailand, Ryuji kembali ke Indonesia dengan segudang pengalaman. Ia kembali ke pangkuan Persija dan membela Macan Kemayoran selama dua musim.
Kini, Ryuji kembali berkiprah di luar negeri bersama salah satu tim kuat di Liga Super Malaysia, Penang FC. Bek yang sangat mengidolai Sergio Ramos itu dipinjamkan Persija Jakarta akibat mandeknya kompetisi di Indonesia sejak pertengahan tahun 2020 lalu.
Di Penang FC, Ryuji dapat tampil reguler dan memperoleh menit bermain yang cukup. Sehingga, sangat baik untuk mengasah kemampuannya dan terus berkembang menjadi bek hebat layaknya Sergio Ramos.
Berita Terbaru
Pentingnya Bahasa Ibu dalam Pendidikan Usia Dini, Jangan Sepelekan Perannya
Tradisi Payango, Warisan Adat Gorontalo dalam Membangun Rumah Impian
Aplikasi MyTelkomsel Bisa Dipakai untuk Belanja Produk UMKM
Pengusaha Soroti Antrean Panjang Kendaraan di Pelabuhan Bandar Bakau Jaya, Ada Apa?
Ruben Amorim Tegaskan Sikap Terhadap Bintang Manchester United usai Melontarkan Pernyataan Kontroversial
Kecelakaan Kerja, Pria di Bekasi Kota Tewas Usai Tertimpa Ekskavator
Tips Menurunkan Darah Tinggi: Panduan Lengkap untuk Hidup Sehat
VIDEO: Viral Ibu Kantin Buang Makanan Diduga Dagangan Siswa, Kemenag Brebes Klarifikasi
Kecombrang: Warisan Indonesia dalam Gelato yang Manis dan Sehat untuk Gula Darah
VIDEO: Maraknya Penampakan Drone Resahkan Warga New Jersey
Paul McCartney dan Ringo Starr Eks The Beatles Reuni di Atas Panggung Bawakan Lagu Sgt. Pepper’s dan Helter Skelter
Tips Setelah Makan Jeroan: Panduan Lengkap untuk Menjaga Kesehatan