Ilmu Santet
Santet Sewu Dino akan bekerja kurang dari tiga tahun dan membuat anggota keluarga, ditimpa berbagai kesialan hingga kematian. Santet Sewu Dino dilakukan dengan mengirim makhluk halus, yang bertugas membuat para korbannya sakit seketika.
Efek Sewu Dino
Selain diberikan rasa sakit yang tidak tertahankan, korban santet Sewu Dino akan dibuat menderita dan tidak dapat melakukan kegiatan apapun. Salah satu cerita mengenai keganasan ilmu santet Sewu Dino ini, seperti telah disinggung, dicuitkan akun Twitter @SimpleM8137823.
Ceritanya, Sri, Erna, dan Dini bekerja jadi pembantu rumah tangga untuk sebuah keluarga. Bukannya dipekerjakan di rumah mewah milik keluarga tersebut, Sri dan dua temannya dikirim ke sebuah rumah kumuh di tengah hutan belantara. Sri kaget saat bertemu dengan majikannya yang merupakan keturunan terakhir dari keluarga tersebut.
Kisah Horor
Cerita Sewu Dino dari utas Twitter SimpleMan, yang disebut-sebut sebagai kisah horor lebih menyeramkan dari KKN di Desa Penari, sedang jadi pembahasan banyak warganet. Ada dua utas di akun Twitter tersebut, yang awalnya diunggah pada 5 Agustus 2019.
Sewu Dino Part 1 dan Part 2 ini menyuguhkan kisah menyeramkan dengan tokoh utama Sri, Dini, Erna, Dela, serta Mbah Tamin. Cerita horor santet Sewu Dino yang berarti 'seribu hari', dalam bahasa Indonesia itu menceritakan tentang kekejaman praktik santet.
KKN di Desa Penari
Banyak warganet menyebut cerita Sewu Dino lebih menyeramkan dari KKN di Desa Penari. Bahkan, banyak dari mereka menginginkan utas cerita horor yang kabarnya merupakan kisah nyata tahun 2001 ini diadaptasi jadi film layar lebar.
Sampai berita ini ditulis, utas Twitter Sewu Dino mendapatkan 34,9 ribu retweet dan 106,4 ribu likes.  Sewu Dino dilaporkan akan kembali diproduksi MD Pictures.
Salah satunya, akun Twitter @moviemenfess mengunggah sebuah gambar poster bertuliskan "Sewu Dino, From The Hit Twitter Thread By @Simpleman, segera di bioskop.

Berita Terbaru
Jelang Mudik Lebaran, Pengelola Terminal Kalideres Intensifkan Ramp Check Bus AKAP
Menilik Keunikan Batik pada Masa Kolonial Belanda dan Pendudukan Jepang
100 Tahun Ahmadiyah Indonesia, JAI Luncurkan Program Kajian Al-Qur'an dan Gerakan Kesadaran Lingkungan
Makna Tradisi THR di Indonesia, dari Kepedulian Sosial sampai Kekuatan Keluarga
Timnas Indonesia Kembali Tampil Menyerang Lawan Bahrain? Ini Jawaban Patrick Kluivert
Petarung UFC Islam Makhachev Bagi-Bagi Takjil di Pinggir Jalan
Warga Tangerang Diminta Siaga Banjir saat Mudik, Pastikan Barang di Rumah Aman
Kebahagiaan Wanita Betawi dalam Setiap Gerakan Tari Kinang Kilaras
Berbagi Kebahagiaan Ramadhan ala Mayjen TNI Ramses Tobing, Bagikan Menu Buka Puasa untuk Anak Jalanan dan Pekerja Kecil
Menanti Revitalisasi Pabrik Gula Karangsuwung Jadi Wisata Heritage Cirebon
Rehan/Gloria Juara Polish Open 2025
AHY Ceritakan Momen Pertemuan Anak-Anak Presiden RI di Acara Ulang Tahun Didit Prabowo