Simple Plan adalah grup band pop punk asal Kanada yang terbentuk di Montreal, Quebec. Berdiri sejak tahun 1999, band ini sudah merilis lima album studio.
Pada tahun 1993, Pierre Bouvier dan Chuck Comeau tergabung dalam sebuah band bernama Reset, tetapi tahun 1998 Comea membuat sebuah band bernama Simple Plan. Tahun 1999, Bouvier kembali bertemu dengan Comeau pada konser Sugar Ray. Saat itu Bouvier meninggalkan band Reset dan ikut bersama Comeau. Setelah itu bergabunglah David Desroisers. Nama Simple Plan diambil dari film dan novel yang berjudul sama.
Band yang mempopulerkan lagu "Welcome to My Life" ini disebut banyak kritikus sebagai sebuah band pop punk, namun Atlantic Record menyebut mereka sebagai "classics punk energy and modern pop sonics". Selain itu Simple Plan juga sering dianggap sebagai band emo.
Aksi di Jakarta
Di tengah mimpi besar Green Day untuk menghancurkan Punk Pop di tahun ini, band asal Kanada, Simple Plan agaknya punya misi tersendiri dalam karier mereka. Salah satunya bisa dilihat dari konsistensi mereka dalam mewakili kemarahan dan kekecewaaan para remaja di seluruh dunia.
Benar saja, ketika band-band seumuran mereka mulai beranjak ke ranah tatanan sosial ataupun problematika orang dewasa, Simple Plan memilih untuk tetap lari di tempat. Album kelima, Taking One For The Team yang dirilis pada November 2015 lalu pun jadi bukti akan misi penting Simple Plan.
"Kami sudah 15 tahun berdiri. Dan kami masih lima orang yang sama seperti saat pertama kali membangun band ini," ucap sang vokalis, Pierre Bouvier, saat tampil di Ecovention, Ecopark, Ancol, Jakarta, Minggu (9/5/2016) kemarin.
Dibalik Pembuatan Album Taking One for the Team
Simple Plan selalu punya niat untuk memberikan energi yang berbeda bagi penggemarnya. Hal tersebut sudah ada di bayangan sang vokalis, Pierre Bouvier, saat live dan melihat kerumunan penggemar di depan panggung.
Di album terbaru Simple Plan, Taking One For The Team, Pierre bercerita bahwa di sana ia juga menyanyikan lagu yang tenang dan menghantui seperti Problem Child. Lagu tersebut ditulis oleh saudaranya secara perspektif, karena pada saat itu dirinya sedang mengalami masa sulit.
"Lagu itu ditulis dari perspektif saudara saya, yang telah melalui beberapa masa sulit dan memiliki beberapa masalah,"ucap Pierre Bouvier Saat ini Simple Plan mengalihkan fokus mereka pada perjuangan sehari-hari dan persepsi diri. Mereka ingin merangkul sebagian orang yang memiliki pandangan menyimpang pada diri sendiri.
Berita Terbaru
Gandeng MPM Honda Jatim, Auksi Gelar Program Trade-In Sepeda Motor
Sisi Lain Dharma Pongrekun Cagub Independen Jakarta 2024, Sering Punya Ide Aneh dan Merasa Bangga
Masyarakat di TPS Bobby Nasution Tetap Antusias Nyoblos Meski Diguyur Hujan
Cara Mengobati Bisul Agar Cepat Kempes, Ketahui Penyebab dan Pencegahannya
Airin Rachmi Diany Sungkem ke Orangtua Sebelum Nyoblos Pilkada Banten 2024
Ingat! Tetap Kerja di Hari Pilkada Serentak Berhak Dapat Uang Lembur
Simak Khasiat Daun Binahong, Tanaman Herbal Populer di Indonesia
Pangeran Harry dan Meghan Markle Konfirmasi Agenda Solo Terpisah Jelang Perilisan Serial Dokumenter Baru
Top 3 Berita Bola: Amorim Serasa Langsung Dapat Pemain Baru di Manchester United
Gagal Capai USD 100.000, Harga Bitcoin Anjlok ke Level USD 91.000
Unilever Tebar Dividen Interim Rp 1,56 Triliun
Ernest Prakasa Sentil Erick Thohir Gegara PSSI Pakai Teknologi AI buat Desain Poster, Singgung Pencurian