Liputan6.com, Jakarta - Hujan deras yang mengguyur Kota Bekasi, Jawa Barat, menyebabkan sejumlah wilayah terdampak banjir pada Selasa, 4 Maret 2025.
Sebanyak 20 titik di 7 kecamatan terendam banjir, dengan ketinggian air bervariasi antara 20 sentimeter hingga 3 meter. Peristiwa ini memaksa ribuan warga Bekasi mengungsi ke tempat aman dan menimbulkan sejumlah infrastruktur rusak.
Advertisement
Baca Juga
Banjir Bekasi disebabkan oleh peningkatan debit air di Kali Bekasi akibat hujan deras dan intensitas tinggi di wilayah Bogor. Luapan air menggenangi permukiman, kantor pemerintahan, hingga jalan utama, mengakibatkan lumpuhnya aktivitas di Kota Bekasi.
Advertisement
Bencana ini membuat Bekasi menjadi trending topic di media social, terutama X alias Twitter. Pantauan Tekno Liputan6.com di X pada Selasa malam (4/3/2025), ada lebih dari 57 ribu postingan yang berkaitan dengan keyword 'Bekasi'.
Sejumlah warganet berharap bencana banjir ini segera surut. Tak ketinggalan, banyak dari mereka yang saling menguatkan satu sama lain dan mengirimkan doa.
"Guys, doain ya semoga wilayah rumahku ngga kena banjir susulan, kota Bekasi sekarang lumpuh gara-gara banjir...," ujar @nau***
"Semangat warga bekasi! Semoga banjir bisa cepat surut.. #PrayForBekasi," cuit @edw***
"Stay safe warga Bekasi sekitarnya," timpal @ais***
"Buat teman-teman yang terkena dampak banjir, stay safe ya! Doaku untuk Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bogor dan daerah daerah lain yang terkena banjir sejak kemarin. Semoga Allah senantiasa melindungi dan banjirnya lekas surut, amiiin," tulis @beb***.
Daftar Wilayah Bekasi yang Terdampak Banjir
BPBD Kota Bekasi mencatat beberapa titik terparah, termasuk Gang Mawar di Bekasi Timur dengan ketinggian air mencapai 3 meter dan ratusan kepala keluarga terdampak. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menyatakan bahwa delapan dari 12 kecamatan terdampak banjir. Kondisi ini dinilai lebih parah dibandingkan banjir tahun 2016 dan 2020.
"Dari 12 kecamatan, yang terdampak di Kota Bekasi itu delapan kecamatan. Dan hari ini Kota Bekasi lumpuh, sampai di jalan utama, termasuk kantor pemerintahan, itu sudah mulai masuk air, keluar, karena kemudian limpasannya sungguh luar biasa," ujarnya.
Berikut beberapa titik banjir yang tercatat, dengan ketinggian air (TMA) dan jumlah warga terdampak:
Kecamatan Bekasi Timur:
- Gang Mawar RT 8 RW 3: TMA ± 300 cm (3 meter), terdampak 100 KK (400 jiwa)
- Gang Semar RT 4 RW 4: TMA ± 70 cm
- Kampung Lengkak RT 04 RW 8: TMA ± 80 cm
Kecamatan Bekasi Utara:
- Kampung Lebak, Kelurahan Teluk Pucung: TMA ± 180 cm, terdampak 47 KK (360 jiwa), warga telah dievakuasi ke Musala Jumiatur Khoir.
Kecamatan Bekasi Selatan:
- Perumahan Bumi Satria Kencana: TMA ± 110 cm
- Perumahan Jaka Kencana: TMA ± 300 cm (3 meter)
- Perumahan Depnaker: TMA ± 150 cm
Kecamatan Medan Satria:
- RT 1, 8, dan 9 RW 03 Kelurahan Kali Baru: TMA ± 100 cm, terdampak 40 KK
Kecamatan Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu:
- Ketiga wilayah ini juga terdampak banjir, namun detail titik banjirnya belum tersedia secara lengkap.
BPBD Kota Bekasi telah melakukan evakuasi warga menggunakan delapan perahu karet dan berkoordinasi dengan PLN untuk pemadaman listrik di area terdampak.
Advertisement
Upaya Penanganan Banjir
BPBD Kota Bekasi mengerahkan sejumlah perahu karet untuk mengevakuasi warga terdampak. PLN Kota Bekasi juga memadamkan listrik di beberapa wilayah terdampak untuk mencegah korban jiwa. Pemerintah Kota Bekasi juga menyediakan dapur umum bagi warga yang terdampak.
Kasie Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Bekasi, Wiratma Puspita menyatakan bahwa fokus utama adalah penanganan banjir dan memastikan tidak ada tanggul yang jebol.
"Saat ini, fokus penanganan dulu, dan untuk wilayah Kota Bekasi aman, tidak ada tanggul yang jebol," ungkap Wiratma.
BPBD Kota Bekasi mengimbau, masyarakat yang tinggal di lokasi Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk selalu waspada dan memantau informasi tinggi muka air melalui media sosial BPBD atau pos-pos pemantauan.
Banjir di Kota Bekasi juga menyebabkan kerusakan infrastruktur, seperti jembatan Kemang Pratama yang ambrol dan beberapa properti di Mal Giant yang hanyut terbawa arus.
Meskipun terdapat beberapa titik yang terdampak parah, seperti di Bekasi Timur, upaya evakuasi dan bantuan logistik terus dilakukan oleh pemerintah dan BPBD Kota Bekasi untuk membantu warga yang terdampak.
Penanganan Banjir dan Imbauan Kepada Masyarakat
BPBD Kota dan Kabupaten Bekasi telah mengerahkan berbagai upaya untuk menangani banjir, termasuk evakuasi warga, pendistribusian bantuan logistik, dan pendirian dapur umum.
PLN juga turut membantu dengan memadamkan listrik di beberapa wilayah terdampak untuk mencegah kecelakaan. Pemerintah Kota Bekasi juga berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk penanganan banjir dan pemulihan pascabanjir.
BPBD Kota Bekasi mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS), untuk tetap waspada dan memantau informasi terkini mengenai tinggi muka air melalui media sosial BPBD atau pos-pos pemantauan. Kesigapan dan kewaspadaan masyarakat sangat penting untuk meminimalisir dampak buruk banjir.
Kesimpulannya, banjir besar yang melanda Kota dan Kabupaten Bekasi merupakan bencana alam yang menimbulkan dampak signifikan terhadap warga dan infrastruktur. Penanganan yang cepat dan terpadu dari pemerintah dan berbagai pihak sangat penting untuk meringankan penderitaan warga terdampak dan memulihkan kondisi wilayah yang terdampak banjir.
Advertisement
