Liputan6.com, Banjarmasin Segmen pasar anak muda saat ini memang menjadi fokus utama para operator seluler di Indonesia. Indosat sejak lama telah memanfaatkan produk IM3 untuk menjaring anak muda, sementara Telkomsel di awal tahun 2014 merilis kartu perdana khusus anak muda, Loop. Bagaimana dengan XL?
Banyak pihak yang berpendapat bahwa akusisi Axis akan dimanfaatkan oleh XL untuk menjaring segmen muda. Hal itu sendiri tidak dibantah oleh CEO PT XL Axiata Tbk Hasnul Suhaimi, namun ia pun tidak membenarkan karena selama ini strategi yang dianut XL tidak pernah berfokus pada satu segmen saja.
"Pengguna XL itu merata, mulai dari anak muda, profesional, hingga eksekutif. Tapi kami memang kuat di profesional muda. Sedangkan Axis pangsa pasarnya memang mayoritas anak muda. Bukan berarti kami akan memfokuskan Axis untuk menyasar segmen anak muda, kita lihat saja perkembangannya ke depan. Kalau memang diterima oleh anak muda kenapa tidak," jelas Hasnul di acara Media Gathering Bakunjang Borneo yang saat ini sedang berlangsung di Banjarmasin.
Sebelumnya tepat pada hari Rabu, 19 Maret 2014 kemarin, PT XL Axiata Tbk (XL) dilaporkan telah resmi mengakuisisi PT Axis Telekom Indonesia (Axis) dengan nilai USD 865 juta atau sekitar Rp 10 triliun. Dengan demikian, XL resmi menjadi pemegang saham mayoritas di Axis.
Konsolidasi bisnis ini digadang-gadang akan banyak memberikan manfaat bagi industri, pemerintah, dan pelanggan. Konsolidasi ini juga diklaim mendukung tujuan pemerintah untuk merealisasikan program broadband nasional.
Dari aspek ekonomi, merger XL-Axis akan mendorong pendapatan negara melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor telekomunikasi terus meningkat.Â
Energi & Tambang