Google Diminta Selamatkan Masa Depan Industri Pornografi

Google selaku 'penguasa' bisnis internet dinilai menjadi kunci pemberantasan pembajakan hak cipta di berbagai industri, terutama pornografi.

oleh Adhi Maulana diperbarui 11 Nov 2014, 09:28 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2014, 09:28 WIB
Mengapa Pemblokiran Konten Pornografi Kerap Gagal?
Foto ilustrasi: telegraph.co.uk

Liputan6.com, London - Tak hanya industri musik dan perfilman saja yang dibuat kelimpungan oleh para pembajak hak cipta. Ternyata industri pornografi juga ikut-ikutan melempem gara-gara ulah para pembajak.

Google selaku 'penguasa' bisnis internet dinilai dapat menjadi kunci pemberantasan pembajakan hak cipta di berbagai industri, terutama pornografi.

Dilaporkan laman BBC, Selasa (11/11/2014), sejumlah tokoh dan bintang film porno di London, Inggris, dilaporkan telah mengajukan permohonan pada Google agar industri film syur mereka mendapatkan porsi perlindungan yang sama dengan industri musik dan perfilman.

Mereka berharap Google dapat menyembunyikan situs-situs penyedia konten film porno ilegal. Sementara di lain sisi, Google diharapkan mampu membantu pengguna internet menemukan situs penyedia film porno legal yang memiliki hak cipta.

"Google tidak boleh terus-menerus mendiskriminasi industri film dewasa," kata salah satu aktris film dewasa asal London, Angela White.

Industri pornografi memang tidak diberi ruang oleh Google untuk mempromosikan dirinya di internet. Google sedari dulu tidak memperbolehkan konten pornografi muncul dalam konsep advetorial, alias iklan di laman Google.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya