Intrusive Ads jadi Kekhawatiran dalam Mobile Marketing

Yang ditakutkan dalam mobile marketing adalah iklan muncul di tempat yang tidak diinginkan sehingga menjadi intrusive ads.

oleh Andina Librianty diperbarui 13 Nov 2014, 17:42 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2014, 17:42 WIB
Intrusive Ads Jadi Kekhawatiran dalam Mobile Marketing
Ilustrasi Intrusive Ads (change.org)

Liputan6.com, Jakarta - Mobile marketing atau pemasaran mobile memiliki peran penting dalam memajukan bisnis industri. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan, salah satunya soal intrusive ads (iklan mengganggu).

Vice President Digital Business PT Garuda Indonesia Tbk (Garuda), Daniel Tumiwa, menuturkan bahwa sebagai pengiklan yang ditakutkan dalam mobile marketing adalah iklan muncul di tempat yang tidak diinginkan sehingga menjadi intrusive ads. Salah satunya di situs maskapai lain.

"Sebagai pengiklan, yang kami takutkan adalah kalau iklan kami muncul di website maskapai lain. Jangan sampai hal-hal seperti itu terjadi," tutur Daniel di sela-sela acara Mobile Marketing Association (MMA) Forum Indonesia 2014 di Four Seasons Hotel, Jakarta, Kamis (13/11/2014).

Diakui Daniel, intrusive ads menjadi salah satu kehawatiran Garuda sejak mulai memutuskan masuk dalam mobile marketing. Kendati demikian, dia memastikan masih banyak cara lain yang bisa digunakan dalam mobile marketing. Antara lain, media sosial dan iklan melalui SMS atau Location-based advertising (LBA).

Pria yang juga dikenal sebagai Ketua Umum Asosiasi e-Commerce Indonesia (IdEA) ini berharap ke depannya operator telekomunikasi lebih menghargai para pemilik situs, sehingga iklan-iklan digital mobile tidak merugikan pihak manapun.

"Harus ada kesepakatan antara pihak-pihak terlibat yaitu pemilik situs dan pihak telko (operator), berupa pemberitahuan mengenai iklan-iklan yang akan muncul di situs mereka. Setelah itu mungkin bisa diatur bentuk kesepakatannya, apakah ada bagi hasil atau tidak," pungkasnya.
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya