Liputan6.com, New York - Kekerasan dalam video game disoroti sebagai penyakit kronis yang mampu merusak mental para remaja yang memainkannya. Seri judul game Grand Theft Auto (GTA) besutan Rockstar Games adalah salah satu ikon video game berkonten kekerasan yang terus mengundang kontroversi.
Namun entah mengapa, baik Rockstar Games selaku studio pengembang dan Take Two Interactive yang bertindak sebagai publisher seri game GTA, tidak pernah kapok untuk menghadirkan konten-konten kekerasan dan pornografi di dalamnya.
Bahkan di seri terbaru GTA V, konten kekerasan semakin brutal, konten pornografi semakin nyata, dan malahan adegan penggunaan narkoba ditampilkan secara rinci.
Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg TV, CEO Take Two Interactive Strauss Zelnick melontarkan sebuah pendapat yang sangat kontroversial. Menurutnya, konten negatif dalam sebuah video game adalah 'seni'.
"Kami menciptakan sebuah kriminalitas dalam video game. Kami membuat dunia bawah tanah yang kelam, dan ini adalah seni!" Papar Zelnick seperti yang dilansir laman Forbes, Sabtu (29/11/2014).
Zelnick berpendapat bahwa apa yang ia dan timnya coba sampaikan di dalam video game tidak berbeda dengan apa yang tersaji pada sebuah film.
"Kami tidak berbeda dengan sebuah film populer, atau acara televisi yang mengeksplorasi kehidupan manusia. Jadi intinya kami menciptakan sebuah alam semesta baru, alam semesta kriminal," terang Zelnick.
Apa yang diungkapkan Zelnick pastinya bertentangan dengan pendapat banyak orang. Namun faktanya konten kekerasan dan seksualitas di dalam video game mampu menjadi daya tarik utama yang digmari banyak orang.
Sebagai bukti, tak ada satu pun seri GTA yang tidak laku di pasaran. Seri GTA V bahkan menjadi salah satu fenomena dunia hiburan setelah terjual sekitar lebih dari 29 juta copy sejak diluncurkan pada akhir tahun 2013 lalu untuk platform konsol game PS3 dan Xbox 360. Â (dhi/dew)
Wah, Aksi Kekerasan Dalam Game Dianggap Seni
Konten kekerasan dalam video game tidak berbeda dengan apa yang tersaji pada sebuah film ataupun serial TV.
Diperbarui 30 Nov 2014, 15:15 WIBDiterbitkan 30 Nov 2014, 15:15 WIB
Sejumlah judul game kontroversial dan bertema kriminal seperti Grand Theft Auto (GTA) dapat dipastikan tidak akan tersedia di Tiongkok.... Selengkapnya
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
5 Model Sanggul Modern dengan Rambut Sendiri, Cocok untuk Hari Kartini 2025
Cek Fakta: Ini Link Pendaftaran Online BPJS Gratis
Kalau 8 Hal Ini Ada di Hubunganmu, Bisa Jadi Pasanganmu Tidak Tulus
Hari Kartini 21 April 2025: Bukan Libur Nasional, Tapi Bisa Dirayakan dengan Cara Ini
Heboh Warga Labuan Bajo Diusir dari Pantai di sekitar Hotel, KKP: Pengusaha Dilarang Privatisasi
Menakar Kebijakan Penghapusan Kuota Impor Versi Pengamat UGM
Potret Kate Middleton Bergaya Y2K, Pakai Topi Ikonis Anne Hathaway di The Devil Wears Prada
Trofi Liga Europa Penting bagi Manchester United, Berdampak pada Perburuan Pemain
9 Fakta Unik di Balik Tradisi-tradisi dalam Pernikahan, Dilestarikan hingga Kini
Film Jumbo 5 Juta Penonton, Resmi Kalahkan Frozen 2 Sebagai Animasi Terlaris di Indonesia!
Ancaman ISPA hingga MERS-CoV Bayangi Ibadah Haji 2025, Ini Pesan Penting Prof Tjandra Yoga
VIDEO: Tiga Kapal Terlambat Masuk Jadi Penyebab Kemacetan Horor di Tanjung Priok