Buruh Pabrik Samsung Banyak yang Mengidap Leukimia

Kondisi di pabrik semikonduktor Samsung menyebabkan dampak berisiko tinggi dari penyakit seperti leukemia dan jenis kanker lainnya.

oleh Iskandar diperbarui 06 Des 2014, 14:11 WIB
Diterbitkan 06 Des 2014, 14:11 WIB
Ngeri, Buruh Pabrik Samsung Banyak yang Mengidap Leukimia
Ngeri, Buruh Pabrik Samsung Banyak yang Mengidap Leukimia

Liputan6.com, Korea Selatan - Selama beberapa tahun terakhir, Samsung Corporation menghadapi sejumlah tuduhan yang cukup mengganggu. Salah satunya adalah keluhan seputar masalah kesehatan yang dihadapi oleh sejumlah pekerjanya di Korea Selatan.

Beberapa mantan pekerja dan keluarga mereka, bersama dengan aktivis buruh, mengatakan bahwa kondisi di pabrik semikonduktor Samsung menyebabkan dampak berisiko tinggi dari penyakit seperti leukemia dan jenis penyakit kanker lainnya.

Laporan terbaru dari Huffington Post Korea dan media partner The Hankyoreh, bahkan melaporkan bahwa paparan jangka panjang bahan kimia beracun tidak hanya memiliki efek langsung ke mantan pekerja Samsung, tetapi juga untuk anak-anak mereka. 

Banyak anak-anak buruh pabrik jatuh sakit karena akumulasi senyawa beracun jangka panjang dari tubuh orangtuanya. Namun mereka tidak menyadarinya karena banyak orangtua menyalahkan diri sendiri.

Bahkan, sulit bagi mereka untuk menyalahkan perusahaan dengan penyakit yang diderita anak-anak mereka. Atas kondisi tersebut, Samsung Electronics dan Hynix, perusahaan kelas dunia dan pemimpin industri semikonduktor Korea, menyangkal adanya toksisitas reproduksi di manufaktur semikonduktor milik mereka.

Kasus ini sendiri sebenarnya mirip dengan insiden yang terjadi pada tahun 2008, yang mana mantan pekerja Samsung mulai menghubungkan penyakit leukemia dan penyakit lainnya yang telah mereka kembangkan dengan kondisi pekerjaan di pabrik semikonduktor.

Samsung yang awalnya membantah hubungan antara penyakit leukimia dan kondisi di pabrik semikonduktor, akhirnya mengeluarkan permintaan maaf pada Mei 2014 kepada para pekerja dan keluarga mereka serta menjanjikan kompensasi untuk keluarga pekerja. (isk/dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya