Sudah Tahun 2015, Pemerintah AS Masih Pakai Disket

CTO White House, Megan Smith, tengah berusaha agar seluruh Pemerintah AS menggunakan teknologi terbaru.

oleh Andina Librianty diperbarui 07 Jan 2015, 09:18 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2015, 09:18 WIB
Memasuki 2015, Pemerintah AS Masih Pakai Disket
Disket (Foto: Business Insider)

Liputan6.com, Amerika Serikat - Siapa yang menyangka, Amerika Serikat (AS) yang statusnya sebagai negara maju, namun pemerintahnya hingga kini masih mengadopsi teknologi jadul (jaman dahulu) seperti floppy disk atau dikenal dengan nama disket.

Hal ini menjadi tantangan bagi Chief Technology Officer (CTO) White House, Megan Smith, untuk 'memindahkan' pemerintah federal itu ke teknologi yang lebih mutakhir.

Ini adalah tugas yang mudah diucapkan, tapi sulit dilakukan. Menurut New York Times yang mempublikasikan profil Smith pada akhir pekan lalu, Pemerintahan Presiden Barack Obama bergantung pada banyak teknologi jadul. Misalnya saja, Smith yang merupakan mantan eksekutif Google ternyata masih menggunakan laptop Dell keluaran 2013.

Selain itu, sebagian Pemerintahan Obama juga masih menggunakan disket. Kendati demikian, Smith yakin pemerintah berusaha untuk meng-upgrade penggunaan teknologi.

"Pemerintah sedang bekerja untuk meng-upgrade," ungkapnya seperti dilansir Business Insider, Rabu (7/1/2015).

Berita mengenai penggunaan teknologi Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah beberapa kali muncul di dunia maya. Pemerintah AS cukup dikenal dengan teknologi jadulnya.

Pada Desember 2013, misalnya, New York Times pernah menyoroti jurnal harian Pemerintah Federal, Federal Register, yang masih sangat bergantung pada disket.

Lebih lanjut, Co-founder Department of Better Technology yang menjalankan kampanye online Obama saat pemilihan presiden 2008, Clay Johnson, mengatakan bahwa meski Smith selaku CTO dapat memberikan masukan langsung kepada presiden, tapi ada sejumlah hambatan.

Menurutnya, Smith memiliki keterbatasan biaya dan kewenangan terhadap lembaga federal lainnya sehingga dia dinilai akan sulit melakukan perubahan, termasuk menyingkirkan teknologi jadul seperti disket.

(din/isk)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya