'Konten Lokal Jadi Nilai Tambah Pengembang Indonesia Bersaing'

Untuk dapat bersaing, salah satunya adalah dengan menyematkan nilai lokal yang relevan. Khususnya menyambut Masyarakat Ekonomi Asean.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 22 Feb 2016, 19:57 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2016, 19:57 WIB
Dunia Digital
(ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu yang turut hadir dalam acara bertajuk "Indonesia Pegang Smartphone - Fakta di Balik Kelekatan Masyarakat Indonesia" adalah CEO Decoding Indonesia Narenda Wicaksono.

Dalam kesempatan itu, Narenda mengungkapkan bahwa konten lokal merupakan salah satu nilai tambah yang dapat diusung pengembang asal Indonesia.

"Itu dapat mendorong perkembangan pengembang di Indonesia, khususnya menyambut datangnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)," ujarnya, saat ditemui dalam acara media sharing dengan Lazada, di Jakarta, Senin (22/2/2016).

Terlebih, saat ini tren pengembang aplikasi di Indonesia kian meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin banyaknya universitas yang memiliki jurusan ilmu komputer ataupun teknik informatika. "Bahkan, saat ini banyak lowongan pekerjaan yang sudah mencantumkan kebutuhan pengembang iOS atau Android," ucap Narenda. 

"Pemerintah sendiri saat ini juga sudah mulai mendukung pertumbuhan pengembang di Indonesia. Salah satunya adalah melalui pendanaan," tuturnya.

Hanya saja, pengembang di Tanah Air masih memiliki beberapa tantangan. Salah satunya adalah tidak sedikit pengembang yang belum mengetahui cara untuk mulai mengembangkan sebuah aplikasi.

"Banyak yg punya kapabilitas tapi gak tahu harus tahu ngapain," ujar Narenda. Selain itu, tidak sedikit pengembang yang belum bisa membuat sebuah standar aplikasi yang baik.

Terakhir, batasan untuk membuat hasil karya sebuah pengembang dapat diketahui oleh banyak orang. Hal ini penting agar menarik orang untuk mau mengunduh aplikasi tersebut.

(Dam/Cas)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya