Liputan6.com, Jakarta - Karalux yang dikenal sebagai produsen ponsel flagship berbahan emas murni, berlian, serta emas putih kini membuat Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge dari bahan emas murni.
Ponsel ini kabarnya akan dijual seharga US$ 1.750 (setara Rp 23 juta) untuk seri Galaxy S7 dan US$ 1.950 (setara Rp 25 juta) untuk seri Galaxy S7 Edge. Mengapa harganya bisa semahal itu?
Informasi yang dikutip Tekno Liputan6.com dari laman International Business Times, Jumat (8/4/2016), kabarnya, engineer perusahaan yang bermarkas di Vietnam ini membuat Galaxy S7 dan Galaxy S7 Edge selama 6 jam berturut-turut dan melalui 10 tahap berbeda untuk menyempurnakan desain ponsel berlapis emas tersebut.
Baca Juga
Dari 10 tahap tersebut, beberapa di antaranya adalah treatment untuk permukaan, aktivasi permukaan, dan menciptakan lapisan logam mulia yang berbeda serta melapisi dengan emas 24 karat.
Tidak seperti proses pembalutan emas pada ponsel Galaxy S6 dan Galaxy Note 5 tahun lalu, engineer Karalux dilaporkan menghabiskan waktu lebih lama membalut emas pada seri Galaxy S7 ini.
Menurut Direktur Teknis Karalux, Quang Tu Samsung mengganti aluminium yang digunakan, yakni A7000 ke A6000. Lamanya proses pelapisan emas untuk ponsel flagship ini juga dipengaruhi oleh prosedur pembongkaran ponsel Samsung Galaxy S7 yang cukup rumit.
Untuk melengkapi semua proses, engineer Karalux melapisi permukaan Samsung Galaxy S7 dan Samsung Galaxy S7 Edge dengan lapisan Nano. Proses ini dilakukan untuk menjaga lapisan emas dari korosi. Selain itu juga dipercaya bakal membuat eksterior lebih kuat.
Sebagai informasi, ponsel mewah ini juga bisa dipesan oleh konsumen internasional. Bagi mereka yang tertarik untuk memesan desain ini, perusahaan berencana menggratiskan biaya kirim, dan barang pun akan dikirim dalam waktu dua sampai tiga hari dari tanggal pembelian.
(Tin/Cas)