Disindir Netflix, Ini Tanggapan Telkom

Telkom menuturkan sindiran tersebut tak akurat, dan tak lebih upaya adu domba yang dilakukan Netlifx

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 30 Apr 2016, 16:19 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2016, 16:19 WIB
Telkom
Direktur Consumer Service Telkom Dian Rachamawan (kredit: Telkom)

Liputan6.com, Jakarta - Bersamaan dengan kedatangannya ke Indonesia beberapa waktu lalu, CEO Netflix Reed Hastings ternyata sempat menyampaikan komentar atas diblokirnya layanan Netflix oleh Telkom. Dalam kesempatan tersebut Hastings menuturkan Telkom merupakan operator yang konservatif.

"Di Indonesia, kami tak bermasalah dengan pemerintah. Tetapi dengan salah satu penyedia jasa internet (PJI). Pemain ini agak konservatif, kalau (pemain) lainnya membolehkan pelanggannya menikmati Netflix," ujar Hastings seperti dilansir CNBC, beberapa waktu lalu.

Bahkan, dalam pernyataan tersebut Hastings percaya bahwa pemblokiran ini tak akan berjalan lama. Menurutnya, hanya Telkom yang memblokir layanan Netflix di seluruh wilayah Asia. Aksi pemblokiran itu disebut juga tak berpengaruh pada kinerja layanan video streaming Netflix di Indonesia.

“Kami berharap masalah tersebut menghilang dengan berjalannya waktu. Konsumen mereka, seharusnya sama seperti konsumen di seluruh dunia, punya kebebasan untuk memilih berlangganan Netflix," ucap Hastings.

Menanggapi pernyataan tersebut, Direktur Consumer Service Telkom Dian Rachamawan menuturkan pihaknya sulit memahami pernyataan bos Netflix itu. Menurutnya, pernyataan Hestings itu tak sopan dan terkesan arogan.

Bahkan, pernyataan itu dirasa hanya upaya adu domba yang dilontarkan Hestings di Indonesia. Dian juga mengatakan pernyataan tersebut tak sepenuhnya akurat, sebab nyatanya layanan Netflix di Tiongkok sudah diblokir.

“Ini saya tambahin lagi yang tak akurat, di Singapura yang jumlah pengguna fixed broadband kecil, mereka itu kerjasama dengan Starhub dan SingTel. Di Indonesia, mereka main selonong saja, tak ketok pintu. Gesture-nya sudah salah di awal. Kalau mau berbisnis ikutin kaidah yg trustworthy,” ujar Dian, dalam pernyataannya pada Tim Tekno Liputan6.com, Sabtu (30/4/2016).

Dian juga mengatakan Netflix tak akan sukses di Asia, apabila tak menggandeng pemain lokal seperti Telkom. Hal ini menurutnya bukan tanpa alasan sebab Telkom akan memiliki tiga juta pelanggan IndiHome dengan kecepatan sampai 100Mbps.

Layanan Over-The-Top Video, menurut Dian tak akan masuk ke sebuah negara kalau dirasa tak memiliki kecepatan internet yang mumpuni. Layanan serupa pun seperti HBO, DreamWorks Animation, dan iFlix telah memilih bekerja sama dengan Telkom dan akan berkolaborasi dengan konten lokal.

"Netflix hanya cuap-cuap saja bicara tentang peningkatan konten lokal. Lebih untuk menarik simpati saja, kita demonstrasikan kedaulatan NKRI agar paham dan belajar mereka." katanya.

Untuk itu, Dian mengatakan Telkom akan terus konsisten menambah 10 juta Fiber Homespassed setiap tahun di seluruh wilayah Indonesia.

Hal itu dilakukan untuk meniadakan kesenjangan digital, sekaligus menyediakan akses internet di banyak daerah untuk menyiapkan bangsa yang unggul menghadapi persaingan global.

"Manakala operator lain semuanya berdesakan di kota-kota besar saja, Telkom membangun di semua daerah," ujar Dian mengakhiri pembicaraan.

(Dam/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya