Google Bakal Buat Mata Bionik?

Perangkat berupa lensa ini nantinya akan langsung ditanamkan di mata pengguna

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 05 Mei 2016, 18:20 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2016, 18:20 WIB
Logo Google
Kantor pusat Google. Foto: Digital Trends

Liputan6.com, Jakarta - Google diketahui telah mengajukan paten teknologi yang disebut-sebut mirip dengan teknologi mata bionik. Paten yang diajukan pada 2014 lalu ini digambarkan dapat membantu penglihatan seseorang tanpa memakai kacamata atau lensa kontak.

Berdasarkan informasi yang dirilis, pengguna yang akan memakai perangkat ini harus terlebih dulu melalui prosedur cukup rumit dan terdengar menyakitkan.

Dikutip dari Tech Insider, Kamis (5/5/2016), sebelum dilakukan penanaman perangkat baru, seorang pengguna harus dioperasi terlebih dulu. Operasi itu dilakukan untuk mengangkat lensa dari kapsul lensa di mata. 

Setelah pengangkatan lensa, akan ada cairan yang bertugas sebagai pengganti, yang dimasukkan ke dalam kapsul lensa. Cairan itu nantinya akan berfungsi seperti perekat.

Perekat itu dapat digunakan untuk memudahkan seseorang yang ingin menempelkan perangkat langsung di kapsul lensa matanya. Jadi, akan ada sambungan-sambungan antara kapsul lensa dan perangkat yang ditanamkan di mata pengguna.

Sambungan tersebut kemudian menghasilkan semacam lensa kontak elektronik untuk memperjelas penglihatan penggunanya.

Kemudian, sensor di perangkat itu juga dapat merasakan, ketika penggunanya ingin melihat objek dalam jarak tertentu. Lensa kontak elektronik tadi secara otomatis akan menyesuaikan fungsinya.

Sebenarnya ini bukan kali pertama Google menciptakan teknologi untuk mendukung penglihatan seseorang. Sebelumnya Google pernah mengajukan paten lensa kontak untuk mengukur kadar glukosa penggunanya.

Namun, mengingat ini masih dalam tahap pengajuan paten, bukan berarti lensa kontak elektronik ini akan segera dirilis. Bahkan, tak tertutup kemungkinan akan ada perubahan yang dilakukan sebelum produk ini dirilis di pasaran. 

(Dam/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya