Kembangkan Desa Cerdas, Telkomsel Ajak Anak Muda Bikin Aplikasi

Telkomsel menantang anak muda Indonesia membuat aplikasi seluler yang berdampak sosial positif dalam pengembangan kota dan pedesaan pintar

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 09 Mei 2016, 15:21 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2016, 15:21 WIB
Dirut Telkomsel Ririek Adriansyah (tengah) dan Menkominfo Rudiantara (berpakaian batik) usai meresmikan dibukanya kompetisi digital The NextDev di Jakarta, Senin (9-5-2016)
Dirut Telkomsel Ririek Adriansyah (tengah) dan Menkominfo Rudiantara (berpakaian batik) usai meresmikan dibukanya kompetisi digital The NextDev di Jakarta, Senin (9-5-2016). Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani

Liputan6.com, Jakarta - Operator seluler Telkomsel menantang anak muda Indonesia membuat aplikasi seluler yang memberikan dampak sosial positif dalam pengembangan kota dan pedesaan pintar (smart city dan smart village).

Program bernama The NextDev ini adalah kompetisi kedua yang diselenggarakan Telkomsel.

Sebelumnya anak usaha Telkom ini telah sukses menyelenggarakan The Next Dev pada tahun 2015. Saat itu, Telkomsel mendapat apresiasi dari kepala daerah atas usahanya mempercepat terwujudnya smart city.

Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah mengungkapkan Telkomsel memiliki tanggung jawab memajukan Indonesia melalui teknologi informasi dan komunikasi.

"Telkomsel mewadahi potensi generasi muda memanfaatkan teknologi tepat guna untuk berkreasi menghasilkan aplikasi seluler yang mampu mengatasi masalah masyarakat," kata Ririek saat meresmikan The Next Dev di kawasan Kasablanka, Jakarta, Senin (9/5/2016).

Ia berharap, kehadiran aplikasi-aplikasi yang dikembangkan bisa mempermudah aktivitas seluruh elemen masyarakat. Tahun ini, The Next Dev hadir dengan konsep pengembangan smart city dengan ruang lingkup lebih luas, yakni kategori pengembangan aplikasi untuk kawasan rural atau pedesaan.

"Tahun ini kami memotivasi pengembangan aplikasi untuk pedesaan. Kami melihat masalah perkotaan memiliki keterkaitan dengan masalah pedesaan. Telkomsel berpandangan, konsep smart city harus mengakomodasi masalah di pedesaan menciptakan dampak lebih holistik bagi masyarakat," ujar Ririek.

Lebih lanjut, Ririek menjelaskan ada empat pilar yang mendorong percepatan konsep smart city di Indonesia, yakni smart economy yang mendorong roda perekonomian kota. Kedua, smart governance yang mempermudah pengelolaan kota yang saling bersinergi.

Ketiga, smart environment yang menciptakan lingkungan kota yang bersih dan asri, serta smart living yang menyediakan kemudahan dan kenyamanan hidup di kota.

"Kami mengajak seluruh pihak berkontribusi aktif memanfaatkan teknologi untuk menghadirkan solusi yang memberikan dampak sosial positif agar penerapan smart city bisa dipercepat," kata Ririek bersemangat.

(Tin/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya