Liputan6.com, Tokyo - Pokemon Go seharusnya bisa membantu Nintendo meningkatkan bisnisnya. Nyatanya, saham Nintendo kini malah terjun bebas setelah sebelumnya sempat melonjak. Padahal Pokemon Go diklaim menjadi salah satu gim terpopuler untuk saat ini, meski belum dirilis ke semua negara.
Saham Nintendo, seperti dilaporkan Reuters pada Kamis (28/7/2016), merosot sebanyak 18 persen. Penurunan angka tersebut disebut-sebut menjadi yang terbesar sejak Oktober 1990.
Baca Juga
Raksasa gim asal Negeri Sakura ini akhirnya buka suara. Pihaknya mengatakan, kesuksesan Pokemon Go rupanya tidak berdampak banyak ke pemasukan perusahaan.
Diketahui, pemasukan Nintendo dari Pokemon Go berasal dari 32 persen saham di PokemonCompany, perusahaan yang memiliki lisensi Pokemon.
Namun demikian, para pemegang saham Nintendo memandang pernyataan ini sebagai reaksi yang berlebihan. "Reaksi pasar terhadap pernyataan Nintendo saya pikir kelewatan," kata David Gibson, analis senior di Macquarie Securities Group.
Pokemon Go sebetulnya sukses membuat saham Nintendo naik. Saat dirilis pada 6 Juli 2016 lalu di wilayah Amerika Serikat dan Selandia Baru, nilai Nintendo sudah menyentuh angka US$ 12 miliar.
Saham Nintendo juga sempat anjlok 10 persen kala Niantic Labs menunda perilisan Pokemon Go di Jepang. Setelah beberapa hari kemudian, saham kembali normal bersamaan dengan kehadiran Pokemon Go di negeri asalnya.
(Jek/Ysl)