Liputan6.com, Jakarta - SwiftKey baru saja menghentikan sebagian layanan aplikasi keyboard mereka. Hadirkan aplikasi yang dapat memprediksi teks berdasarkan kecerdasan buatan ini, beberapa pengguna melaporkan kalau beberapa prediksi teks yang muncul itu berupa data-data pribadi pengguna lainnya.
Dikutip Tekno Liputan6.com dari Telegraph, Senin (1/8/2016), seorang pengguna terkejut usai meng-install SwiftKey pada perangkat baru. Sebab, aplikasi yang diakuisisi Microsoft itu tiba-tiba saja menampilkan alamat email orang lain saat memprediksi teks selanjutnya.
Baca Juga
Tak hanya itu, pengguna lain juga melaporkan, ia menerima prediksi teks dalam bahasa asing yang tak diketahuinya.
Atas hal tersebut, aplikasi yang dibuat oleh tiga orang lulusan Universitas Chambridge ini pun langsung menonaktifkan kemampuan sinkronisasi SwiftKey dengan aplikasi lain pada perangkat milik pengguna.
SwiftKey sendiri memiliki database kata serta frase yang biasa diketikkan oleh pengguna. Hal inilah yang membuat aplikasi tersebut bisa memprediksi kata selanjutnya. Aplikasi ini juga dapat membaca data pribadi pengguna seperti alamat email, media sosial, serta pesan dan nomor telepon.
Salah satu pengguna SwiftKey yang bekerja di bidang hukum menemukan bahwa datanya telah dibocorkan oleh SwiftKey ketika orang asing mengirimkan email kepadanya.
"Beberapa hari lalu, saya menerima sebuah email dari orang asing dan menanyakan apakah saya baru saja membeli dan mengembalikan smartphone yang di dalamnya sudah terdapat alamat email saya?" kata pengguna yang tak ingin disebutkan namanya.
"Tak hanya itu saja, ketika orang asing tersebut mengetik angka 0, maka muncul nomor telepon terakhir yang pernah saya hubungi," tambahnya.
Tanggapan SwiftKey
Menanggapi kebocoran data ini, SwiftKey mengatakan pihaknya tengah mencoba mencari tahu mengenai apa yang terjadi. Perusahaan kemudian menonaktifkan fitur sinkronisasi SwiftKey untuk tiga hari ke depan.
"Minggu ini, beberapa pengguna kami mendapatkan prediksi teks yang tak familiar, bahkan beberapa alamat email muncul ketika mereka menggunakan ponselnya. Kami bekerja sebaik mungkin untuk menyelesaikan ketidaknyamanan ini," ucap juru bicara SwiftKey.
Perusahaan juga menjamin kepada pengguna, setelah sinkronisasi dinonaktifkan, aplikasi SwiftKey dapat digunakan dan data-data pribadinya tak akan hilang lagi.
(Tin/Ysl)
Advertisement