Liputan6.com, Bandung - Pabrikan ponsel pemimpin pasar global dan Indonesia, Samsung, mencari banyak pengembang guna meramaikan pasar aplikasi sistem operasi terbaru mereka Tizen Store.
Agus Kurniawan, peneliti Samsung R&D Institute Indonesia (SRIN), mengatakan saat ini aplikasi buatan anak bangsa di pasar aplikasinya kurang dari sepuluh karena pengembang belum familiar.
"Tizen sudah lebih dikenal dan meluas di India, bahkan mendahului induknya di Korea Selatan. Sebab, platform ini lebih ditujukan ke pasar menengah bawah sebagai pasar terbesar ponsel cerdas," ujar Agus kepada Tekno Liputan6.com di sela-sela Samsung Tizen Bandung Developer Code Night di Eduplex, Bandung, Selasa (9/8/2016).
India dan Indonesia dinilai memiliki kesamaan, yakni pasar yang sensitif terhadap harga, namun sangat peduli merek. Jadi, ponsel cerdas harus bermerek, namun harganya mesti ramah di kantong.
Hal itulah yang membuat SRIN intens melakukan edukasi kepada para pengembang aplikasi, yang diakui oleh dirinya, telah familiar mengembangkan aplikasi pada sistem operasi Android dan iOS. Intensitas ini terlihat pada dua jenis kegiatan di banyak kota di Indonesia, yakni workshop (bersifat pengenalan) dan code night (bersifat proyek akhir).
"Workshop dan code night ini kami lakukan antara lain di Bandung, Jakarta, Depok, Tangerang, Bogor, Semarang, Surabaya, Malang, dan Bangkalan. Setelah kami kenalkan di workshop, kami targetkan masing-masing (pengembang, red.) akan punya aplikasi untuk di-submit setelah ikut code night," ujar engineer lulusan Jerman ini.
Menurut dia, Tizen akan makin dibesarkan Samsung ke depannya. Sebab, sistem operasi yang menyokong perangkat keras gawai mereka saat ini, Android, adalah karya dari pengembang lainnya.
Setiap tahunnya, pabrikan Korea Selatan ini harus membayar lisensi ke Google dalam satuan OEM (Original Equipment Manufacture). Jadi, setiap pengapalan satu juta gawai Android Samsung, ada license fee yang harus dibayar.Â
Dengan menggunakan Tizen dan optimalisasi Tizen Store, kata Agus, tidak ada lisensi yang harus dibayar. Karena itu, harga gawai yang akan dibeli masyarakat Indonesia kelak akan lebih terjangkau dengan performa sama handal dengan sistem existing.
"Kami rencanakan kiriman aplikasi dari pengembang dalam code night akan dipertandingkan di Jakarta beberapa bulan ke depan. Pemenang akan memperoleh hadiah," ujar Agus, meski belum menyebutkan detail persis hadiah tersebut.
Di gelaran code night di Bandung, hadir sedikitnya 30 pengembang dari berbagai latar belakang antara lain mahasiswa teknik informatika lintas kampus, studio gim, hingga pengembang aplikasi freelance. Peserta bahkan datang dari luar kota Bandung seperti Cianjur.
Peserta urun rembuk, diskusi, dan coding bersama di co-working space terbesar di Kota Kembang tersebut. Hadir sebagai mentor, selain Agus Kurniawan, dua engineer lainnya dari SRIN yakni Kevin Winata dan Leonardus Ardyandhita.
(Msu/Why)
Dicari, Pengembang Aplikasi untuk Tizen OS Milik Samsung
Samsung tengah mencari banyak pengembang guna meramaikan pasar aplikasi sistem operasi terbaru mereka Tizen Store.
diperbarui 10 Agu 2016, 14:16 WIBDiterbitkan 10 Agu 2016, 14:16 WIB
Suasana Samsung Tizen Bandung Developer Code Night di Eduplex, Bandung, Selasa (9/8/2016). Liputan6.com/Muhammad Sufyan Abdurrahman
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Masalah Terus Mendera, Sholat Tak Berdampak Positif jika Dilakukan Seperti Ini
Kekurangan Pengawas Madrasah, Kemenag Tak Segera Angkat Calon Yang Lulus Tes
Maruarar Sirait: Pemilih Nonmuslim Tinggalkan Pramono-Rano Karno karena Didukung Anies
Dikelola Kemenhut, TN Alas Purwo Dikenakan Tarif Nol Rupiah bagi Umat Hindu yang Beribadah di Pura Luhur Giri Salaka
Pengantin Menyesal Salah Pilih Vendor Dekorasi Pernikahan, Mengaku Tertipu Portofolio
Dugaan Korupsi di Bank Pemerintah, Kredit Modal Kerja Rp2 Miliar Digelapkan
Kisah Gus Maksum Sembuhkan Pemabuk Hanya dengan Sepucuk Surat, Karomah Wali
Semeru, Gunung Tertinggi Jawa yang Menyimpan Misteri
Tidak Melulu Putih Ini Warna-Warna Petir
Relawan Prabowo Dukung Isran Noor, Kode IKN Lanjut?
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 23 November 2024
Melihat Desa Kecil di NTB yang Membangkitkan Harapan Hutan Bakau