Bukan Cuma Headset, Intel Bangun Studio Virtual Reality

Di perhelatan Intel Developer Forum 2016 Intel menggembar-gemborkan teknologi VR yang sedang menjadi tren.

oleh Dewi Widya Ningrum diperbarui 18 Agu 2016, 13:56 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2016, 13:56 WIB
Intel 360 Replay Technology. Liputan6.com/Dewi Widya Ningrum
Intel 360 Replay Technology. Liputan6.com/Dewi Widya Ningrum

Liputan6.com, San Fransisco - Teknologi terus berevolusi. Meski pada awalnya sempat diragukan, nyatanya teknologi virtual reality (VR) sekarang justru dinantikan. Di perhelatan Intel Developer Forum (IDF) tahun ini, misalnya, Intel menggembar-gemborkan teknologi VR yang sedang menjadi tren.

Bahkan di sesi keynote pada hari pertama IDF, CEO Intel, Brian Krzanich bukan hanya mengungkap VR headset melalui Project Alloy. Ia juga mengungkap bahwa Intel sedang membangun sebuah studio VR baru di Los Angeles. Studionya diberi nama "Intel Tech Experience Labs".

Studio tersebut akan dibangun dengan teknologi Intel 360 Replay. Teknologi ini sudah diterapkan pada pertandingan NBA Final. Dengan teknologi ini, kita bisa memberhentikan video, lalu memutar view di video itu berbagai sudut (angle). Misalnya, melihat dari sisi belakang, sisi kiri depan, dan sebagainya.

Brian memperlihatkan video pertandingan bola basket NBA yang ditampilkan dalam berbagai sudut yang berbeda. "Anda dapat melihat permainan basket dari banyak sisi dan perspektif," ujar Brian di sesi keynote di IDF 2016 yang digelar di Moscone Center West, di San Francisco.

Tidak banyak informasi yang diungkap Brian terkait studio tersebut. Ia hanya mengatakan studio itu akan dikhususkan untuk membantu pihak lain dalam membuat video VR dengan menggunakan teknologi Intel. Berarti, akan dibutuhkan banyak sekali kamera dan server untuk dapat memproses videonya secara real-time.

Dengan membangun sebuah studio VR, Intel menunjukkan keseriusannya untuk menggarap celah bisnis di sektor ini, mengikuti jejak perusahaan lainnya seperti Facebook Oculus yang sudah memiliki Story Studio.

Perangkat VR naik daun karena pengguna dapat merasakan dan melihat sajian tampilan 3D langsung dari perangkat tersebut. Menariknya, ketika pengguna menggerakkan kepala, tampilan yang dilihat pun akan mengikuti gerakan secara real-time.

(Dew/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya