Soal Interkoneksi, Menkominfo Temui Federasi Serikat Pekerja BUMN

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) menemui Sejumlah perwakilan dari Federasi Serikat Pekerja BUMN Strategis di kantornya.

oleh Andina Librianty diperbarui 31 Agu 2016, 18:30 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2016, 18:30 WIB
demonstrasi Federasi Serikat Pekerja BUMN Strategis
Demonstrasi Federasi Serikat Pekerja BUMN Strategis di kantor Kemkominfo. (Liputan6.com/Andina Librianty)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, menemui Sejumlah perwakilan dari Federasi Serikat Pekerja BUMN Strategis di kantor Kemkominfo. Mereka menggelar dialog terkait rencana penerapan biaya interkoneksi.

Dalam pertemuan yang berlangsung secara tertutup, Ketua Federasi Serikat Pekerja BUMN Strategis, Wisnu Adhi Wuryanto, mengatakan bahwa pemerintah belum bisa menerapkan biaya interkoneksi baru yang turun 26 persen menjadi Rp 204.

Sebelumnya, Federasi Serikat Pekerja Strategis , termasuk Serikat Pekerja (Sekar) Telkom, menggelar demonstrasi terkait keluhan mereka mengenai penurunan biaya interkoneksi, di depan kantor Kemenkominfo.

"Kesimpulan dialog tadi sederhana saja sebetulnya. Jadi, penerapan penurunan tarif interkoneksi belum bisa diimplementasikan. Karena masih menunggu Daftar Penawaran Interkoneksi (DPI) dulu dari seluruh operator selular,” jelas Wisnu usai pertemuan dengan Menkominfo di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, Rabu (31/08).

Sayangnya ketika dimintai keterangan, Rudiantara enggan berkomentar. "Jangan tanya saya. Pak Noor (Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkominfo, Noor Iza) saja yang jawab," katanya.

Noor Iza sendiri memastikan bahwa penurunan biaya interkoneksi ditunda. Pemerintah tidak akan menerapkannya pada 1 September, sesuai dengan rencana awal.

Pasalnya ada beberapa hal yang belum diselesaikan yaitu soal DPI dan menunggu pertemuan berikutnya dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sekira tiga operator belum mengajukan DPI.

"Harus bertemu dahulu di pertemuan berikutnya (dengan DPR) dan juga kami masih menunggu DPI dari operator," katanya.

(Din/Ysl)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya