Samsung Pilih Perusahaan Jepang Pasok Baterai Galaxy S8?

Samsung telah melakukan penjajakan untuk mengganti pemasok baterai Amperex Technology asal Tiongkok.

oleh Andina Librianty diperbarui 05 Feb 2017, 09:08 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2017, 09:08 WIB
Logo Samsung
Logo Samsung. (Doc: Handgreaves Lansdown)

Liputan6.com, Seoul - Samsung disebut menjadi sangat pemilih, setelah insiden Galaxy Note 7 merugikan reputasi perusahaan. Tak ingin insiden serupa kembali terjadi, Samsung melakukan sejumlah perubahan untuk Galaxy S8.

Mengutip laporan dari Reuters, Samsung telah melakukan penjajakan untuk mengganti pemasok baterai Amperex Technology asal Tiongkok dengan Murata Manufacturing dari Jepang.

Amperex adalah pemasok baterai kedua untuk Galaxy Note 7 dan Samsung dilaporkan menyalahkan perusahaan tersebut atas baterainya yang bermasalah.

Karena anggapan itu, Samsung dilaporkan tengah mencari pengganti Amperex. Pemasok baterai utama masih Samsung SDI. Pihak Samsung belum mengonfirmasi laporan ini. Demikian seperti dikutip dari GSM Arena, Minggu (5/2/2017).

Lebih lanjut, Galaxy S8 akan menjadi flagship terbaru Samsung pada tahun ini. Berdasarkan informasi dari @evleaks, masing-masing seri Galaxy S8 yaitu Galaxy S8 dan S8 Plus akan memiliki baterai 3.000 mAh dan 3.500 mAh.

Samsung akan mengumumkan Galaxy S8 dan S8 Plus pada Maret 2017. Menurut laporan, konfirmasi resmi mengenai kedua smartphone akan hadir di ajang Mobile World Congress (MWC) 2017 pada bulan ini, tapi dalam bentuk video teaser pendek. 

(Din/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya