Google Rogoh Rp 40 Triliun untuk Jadi Mesin Pencari iPhone?

Google harus membayar sejumlah besar uang kepada Apple untuk menjadi mesin pencari default (bawaan) di iPhone dan iPad.

oleh Andina Librianty diperbarui 15 Agu 2017, 14:00 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2017, 14:00 WIB
CEO Google Sundar Pichai
CEO Google Sundar Pichai. Liputan6.com/ Jeko Iqbal Reza

Liputan6.com, Jakarta - Google adalah salah satu sumber pendapatan Apple. Pasalnya, Google harus membayar sejumlah besar uang kepada Apple untuk bisa menjadi mesin pencari default (bawaan) di iPhone dan iPad.

Dilansir Business Insider, Selasa (15/8/2017), analis dari perusahaan riset Bernstein, Toni Sacconaghi, memperkirakan Google merogoh kocek sebesar US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40 triliun setiap tahun untuk Apple.

Berdasarkan estimasi itu, Google kemungkinan menyumbang 5 persen dari total keuntungan operasional Apple pada tahun ini.

Pihak Google dan Apple belum mengonfirmasi soal biaya tersebut. Sejauh ini yang diketahui adalah Google membayarkan uang sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13 triliun kepada Apple pada 2014.

Uang tersebut merupakan bagian dari perjanjian Google untuk memberikan persentase uang yang didapatkannya dari para pengguna iPhone dan iPad.

Terlepas dari kepastian jumlah uang yang dibayar Google kepada Apple, hal tersebut menunjukkan besarnya keuntungan yang didapat. Karenanya, ini merupakan kesepakatan yang baik bagi Apple dan menunjukkan pentingnya ekosistem iPhone.

Selain Google, Apple memiliki banyak kesempatan untuk meraup untung dari berbagai aplikasi lain seperti Uber, Amazon, Facebook, dan Netflix.

"Apple bisa melipatgandakan pendapatan lisensi dengan menjual penempatan aplikasi di iPhone yang bisa menguntungkan, khususnya jika Apple menawarkan mereka untuk menjadi aplikasi default di iOS," jelas Sacconaghi. *

(Din/Isk)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya