Ā
Liputan6.com, Jakarta - Laporan keamanan siber terbaru dari China Cybersecurity Industy Alliance (CCIA) mengklaim, badan intelijen AS diam-diam mengumpulkan data dari pengguna smartphone di seluruh dunia.
Baca Juga
Laporan itu mengatakan, badan-badan ini menggunakan alat peretasan untuk mengakses kartu SIM, OS, dan aplikasi seluler.
Advertisement
Badan intelijen AS juga dituding menargetkan WiFi, Bluetooth, GPS, dan jaringan seluler untuk melacak pengguna smartphone tanpa pengetahuan mereka.
Data yang dikumpulkan meliputi detail pribadi, info akun, catatan perangkat, hingga riwayat lokasi pengguna.
Mengutip Gizchina, Rabu (26/3/2025), laporan dari CCIA memperlihatkan bahwa pengguna iPhone AS menjadi target utama dari penargetan data pengguna ini.
Disebutkan, badan intelijen AS memakai serangan zero-click, sebuah metode yang menginfeksi smartphone tanpa diklik oleh pengguna bahkan tanpa pengguna membuka apa pun.
Modusnya, peretas mengirim pesan tersembunyi ke aplikasi iMessage milik target. Pesan tersebut rupanya memasang spyware di background.
Curi Data Pribadi Pengguna
Begitu masuk ke dalam perangkat, spyware tersebut mencuri pesan, log panggilan, foto, hingga data lokasi secara real-time.
Laporan ini menunjukkan bahwa metode zero-click ini memungkinkan pengawasan jangka panjang terhadap pengguna iPhone tanpa sepengetahuan mereka.
Laporan CCIA ini juga menyebutkan kalua upaya mata-mata tak berhenti pada smartphone. Menurut mereka, AS juga meretas pusat data perusahaan AI besar, penyedia jaringan seluler, penyedia layanan internet, kabel USB dan alat transfer data.
Dengan melakukan hal ini, Lembaga tersebut memantau sejumlah besar pengguna di waktu yang sama, sehingga kian sulit bagi pengguna untuk melindungi data mereka.
CCIA memperingatkan peretasan ini membahayakan semua pengguna smartphone.
Advertisement
Pantau Perusahaan
Tak hanya itu, badan-badan AS menggunakan alat mata-mata, virus Trojan, dan cara tersembunyi untuk memantau smartphone, perusahaan, hingga pemerintah negara lainnya.
Hal ini membahayakan penggunaan web yang aman, menyembunyikan data pengguna, dan mengancam keamanan nasional.
Ketika hal ini berlangsung lama, lebih banyak pengguna mungkin berisiko mengalami pencurian ID dan kebocoran informasi.
- Berikut cara yang bisa dilakukan pengguna untuk melindungi diri mereka:
- Meng-update perangkat untuk memperbaiki kelemahan keamanan
- Menggunakan aplikasi pesan terenkripsi untuk percakapan pribadi
- Menghindari link dan pesan mencurigakan
- Mematikan Bluetooth dan WiFi saat tidak digunakan.
