665 Hari di Luar Angkasa, Astronot 57 Tahun Ini Kembali ke Bumi

Astronot wanita bernama Peggy Whitson tersebut mengaku rindu dengan Bumi, terlebih makanannya.

oleh Jeko I. R. diperbarui 04 Sep 2017, 20:00 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2017, 20:00 WIB
Astronot
Peggy Whitson, astronot NASA berusia 57 tahun yang kembali ke Bumi setelah 665 hari. (Foto: Mirror, NASA)

Liputan6.com, Kazakhstan - Astronot Peggy Whitson akhirnya kembali ke Bumi setelah memecahkan rekor terbesarnya, yakni hidup di luar angkasa dalam kurun waktu lama.

Tercatat, wanita berusia 57 tahun ini menghabiskan 665 harinya di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS, International Space Station).

Menurut yang dilansir Mirror, Senin (4/9/2017), Whitson berhasil mendarat dengan parasut di Kazakhstan pada Minggu (3/9/2017). Ia tiba dengan selamat, tanpa ada satu pun kekurangan kondisi fisik.

Total 665 hari yang dihabiskan Whitson, ternyata termasuk waktu tambahan sembilan bulan saat ia mengabdi untuk ISS. Astronot yang bekerja sebagai ahli biokimia tersebut mengaku, pengalaman selama ia hidup di luar angkasa benar-benar luar biasa.

"Sangat menakjubkan. Saya sangat suka bekerja di sana. Ini adalah salah satu pekerjaan yang paling menantang," ujar Whitson.

Selama di ISS, Whitson menghabiskan waktu bereksperimen dengan penelitian penyakit, seperti jaringan kanker paru-paru dan sel tulang. Tak cuma itu, ia juga mencetak rekor lain dengan melakukan spacewalk--aksi berjalan di luar angkasa--sebanyak empat kali.

Adapun misi pendaratan Whitson dibantu oleh dua krunya yang tiba lebih dulu di Bumi pada Juni 2017. Keduanya adalah astronot NASA Jack Fischer dan kosmonot Rusia Fyodor Yurchikhin.

Whitson juga mengungkap dirinya begitu rindu dengan makanan-makanan Bumi. Sebab, ia tidak bisa menikmati makanan yang "pas" saat berada di ISS, yang mana kita tahu makanan di luar angkasa bentuknya itu cair dan tidak seperti makanan di Bumi.

"Saya rindu dengan makanan-makanan Bumi. Saya ingin makan sayuran dengan bentuk yang sebagaimana mestinya," tambahnya.

Sosok Whitson di dunia aeronautika sendiri bisa dibilang besar dan menginspirasi. Ia yang tumbuh di wilayah pinggiran Iowa, memang sudah bercita-cita menjadi astronot sejak kecil.

Barulah Whitson akhirnya menjadi astronot pada 1996, dan menjadi astronot wanita pertama yang menakhodai ISS, serta menjadi pimpinan wanita pertama bagi tim NASA Astronaut Corps.

"Saya di NASA ini tak cuma bekerja, tetapi juga belajar dari kesalahan dan masukan rekan-rekan selama perjalanan saya. Jadi, semoga saja perjalanan saya di ISS bisa menginspirasi banyak orang untuk terus bermimpi dan merealisasikannya," pungkas Whitson.

(Jek/Cas)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya