CEO Apple Tim Cook Kenang 6 Tahun Kematian Steve Jobs

Setelah enam tahun wafat, CEO Apple Tim Cook kembali mengenang sang pendiri Apple Steve Jobs dalam sebuah cuitan.

oleh Jeko I. R. diperbarui 08 Okt 2017, 14:04 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2017, 14:04 WIB
Apple
Ki-ka: Tim Cook dan Steve Jobs. (Foto: The Verge)

Liputan6.com, California - Tak terasa, Rabu (5/10/2017) adalah peringatan enam tahun kematian Steve Jobs. Sang pendiri Apple meninggal dunia pada 5 Oktober 2011 silam. Peringatan ini juga dikenang oleh CEO Apple yang menggantikan posisi Steve Jobs waktu itu, yakni Tim Cook.

Pantauan Tekno Liputan6.com, ucapan peringatan enam tahun kematian Steve Jobs disampaikan Cook lewat akun Twitter resminya, @tim_cook. Dalam kicauannya, pria berkacamata ini mengunggah foto Steve Jobs mudah dengan kalimat tribut.

"Ingin mengingat Steve hari ini. Ia masih bersama kami, masih tetap menginspirasi. Buatlah sesuatu yang sulit dilupakan dan indah, dan sebarkan itu," cuit Cook.

Cook mengaku memang tak bisa melupakan sosok Steve Jobs sebagai orang yang sukses membesarkan nama Apple. Bahkan, auditorium besar yang dibangun di kompleks perkantoran baru Apple Park, diberi nama Steve Jobs Theater sebagai bentuk tribut.

Pria ini juga tak sempat menahan haru saat ia membawa sesi khusus untuk Steve Jobs di awal peluncuran iPhone 8, 8 Plus, dan iPhone X. "Saya benar-benar suka mendengar suaranya. Dan saya pikir, Steve-lah yang harus membuka auditorium ini," ujarnya waktu itu.

Kontan, suara Cook langsung bergemetar. Jelas dari raut wajahnya, Cook menahan emosi karena terhanyut mengenang Jobs di pembukaan sesi tersebut.

"Saya tak bisa melupakannya. Sungguh, tidak ada satu hari pun di mana saya bisa melupakannya," kata Cook.

Suasana auditorium Steve Jobs Theater pun langsung haru. Sesi tribut khusus untuk Steve Jobs ini juga sengaja dihelat untuk meresmikan pembukaan Steve Jobs Theater dan 10 tahun peringatan iPhone.

 

Steve Jobs, Sosok Penting Bagi Tim Cook

Di mata Tim Cook, Steve Jobs adalah sosok yang sangat berpengaruh dan paling penting bagi kemajuan Apple di ranah teknologi.

"Bagi saya, Steve tak akan pernah terganti. Ia merupakan sosok yang orisinal, ide-idenya, gagasannya, dan penemuannya yang selalu asli sukses membuat orang-orang di sekitarnya terkagum-kagum. Saya sendiri masih tak percaya peran saya kini menggantikan Steve," kenang Cook saat diwawancara Mirror beberapa waktu lalu.

"Ketika saya didaulat menjadi CEO Apple, saya berpikir saat itu Steve masih ada. Kenyataannya, hari itu (hari di mana ia meninggal dunia) merupakan hari terburuk bagi saya."

Di tahun kematian Steve Jobs, Apple menjadi salah satu perusahaan dengan nilai aset paling berharga, yakni sebesar US$ 42,4 miliar atau setara dengan Rp 555 triliun.

Jobs dinilai banyak orang--khususnya para fanboy Apple--adalah 'dewa' yang memimpin Apple dengan sangat sukses.

Inovasi yang dibawa Jobs selalu segar dan dinantikan banyak orang. Di bawah kepemimpinannya, Apple bukan saja sekadar menjadi brand perangkat teknologi, melainkan brand eksklusif yang produk-produknya mampu menjadi pengendali tren di pasaran.

Jobs sempat keluar dari Apple pada 1987, tapi kembali lagi di 1997. Dari situ, ia menggebrak industri teknologi dengan menghadirkan perangkat canggih khas Apple seperti Mac, iPod, iPhone hingga iPad. Jobs mengembuskan napas terakhirnya karena penyakit kanker pankreas pada usia 56 tahun.

Akan tetapi, Cook pun adalah sosok yang bukan tanpa prestasi. Ia terbukti berhasil membawa Apple menjadi perusahaan dengan keuntungan paling besar dalam waktu tiga bulan, tepatnya pada kuartal empat 2014 lalu.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya