Ulang Tahun ke-33, Bos Telegram Ungkap Rahasia Hidup Sehat

Menginjak usianya yang ke-33 tahun, pendiri Pavel Durov mengungkap apa saja resep hidup sehat yang ia lakukan selama bertahun-tahun.

oleh Jeko I. R. diperbarui 11 Okt 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2017, 13:00 WIB
Pavel Durov
CEO Telegram Pavel Durov, mengikuti tantangan #PutinShirtlessChallenge. (Foto: Instagram @durov)

Liputan6.com, Moscow - Pendiri sekaligus CEO Telegram Pavel Durov, baru saja merayakan hari ulang tahun yang ke-33 pada Selasa (10/10/2017). Pada akun Telegram resminya, Durov mengungkap rahasia agar tetap hidup sehat dan produktif.

Dalam pesan broadcast, pria Rusia ini mengaku sering berpergian ke banyak negara untuk bekerja dalam waktu singkat. Aktivitas Durov yang padat tentu bisa menguras stamina.

"Ada momen-momen tertentu dalam hidup yang bisa menurunkan produktivitas dan kejernihan pikiran. Maka itu, saya menerapkan pola gaya hidup sehat dengan menghindari beberapa hal selama bertahun-tahun. Sekarang, dampaknya saya bisa merasakan hidup dengan sehat dan nyaman," ujar Durov.

Ada tujuh pantangan yang dijalankan Durov demi menjunjung gaya hidup sehat yang telah ia lakukan, berikut di antaranya:

1. Alkohol

2. Daging (tidak termasuk ikan)

3. Pil dan obat (kecuali kalau dari dokter gigi)

4. Nikotin dan obat adiktif sejenisnya

5. Kopi, teh hitam, teh hijau, dan minuman berenergi (teh herbal justru disarankan)

6. Makanan cepat saji, serta kudapan yang mengandung gula dan minuman ringan

7. Menonton TV dan sejenisnya

Durov dikenal sebagai sosok petinggi perusahaan teknologi yang berbeda ketimbang yang lain. Ia adalah salah satu yang termasuk perhatian dengan penampilan. Tak heran, tampilan Durov selalu rupawan dan stylish.

Berbeda dengan para petinggi perusahaan teknologi lain yang biasanya mengunggah posting berbau kerjaan dan bisnis, pria berdarah Rusia ini malah kerap mengunggah foto-foto selfie bak supermodel dan travelling di beberapa negara.

 

Sekilas Pavel Durov

Datang ke Jakarta, Bos Telegram Lobi Menkominfo
Menkominfo Rudiantara menerima kunjungan pendiri sekaligus CEO Telegram, Pavel Durov setibanya di kantor Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (1/8). Pertemuan Menkominfo dengan Durov untuk menindaklanjuti pemblokiran Telegram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebagai informasi, Durov lahir pada 10 Oktober 1984 di St. Petersburg (dulu Leningrad). Meski begitu, ia menghabiskan masa kecilnya di Turin, Italia. Ayahnya adalah seorang dosen ilmu sejarah bahasa.

Pendidikan Durov dimulai dari sekolah dasar di Turin. Setelah lulus, ia kembali ke St. Petersburg untuk kuliah di Academy Gymnasium. Mengikuti jejak ayahnya, ia mengambil jurusan filologi, ilmu yang mempelajari sumber sejarah tertulis.

Di tengah masa kuliahnya, ia mempelajari bidang pemprograman. Di sini ia menemukan minat baru dan menekuninya sambil mempelajari filologi. Minat Durov ternyata menghasilkan sesuatu, ia merilis aplikasi perpustakaan online. Durov dan aplikasinya menjadi terkenal di kampus.

Tidak butuh waktu lama bagi VKontakte menjadi terkenal di kalangan mahasiswa. Hasilnya, November 2006 VKontakte dibuka untuk umum. Pada Februari 2007, tercatat ada 100 ribu pengguna VKontakte. Keuntungan VKontakte sempat mencapai US$ 3 miliar.

Durov mengakui bahwa ia terinspirasi Facebook. Memang secara sekilas ada kemiripan VKontakte dengan Facebook. Mulai dari warna biru dan putih, tombol Like, dan model penulisan status.

Pada 21 April 2014, era VKontakte harus berakhir karena pemerintah Rusia selalu menekan Durov untuk memberi data lawan politiknya. Di titik inilah Durov merasa privasi adalah hal penting. Durov pun mengundurkan diri dan pergi dari Rusia.

Akhirnya Durov dan kakaknya, Nikolai Durov, mengembangkan aplikasi pengirim pesan yang mengutamakan privasi, yaitu Telegram. Mereka menggunakan enkripsi, yaitu percakapan pengguna hampir tidak mungkin disadap.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya