Liputan6.com, Jakarta Pria menangkap ria berinisial CSH yang diduga menjual 13 ribu video porno melalui aplikasi Telegram. Bejatnya, sebagian yang dijual CSH video porno anak usia sekolah dasar (SD).
"Sejauh ini, penyidik menemukan ada 13.336 konten porno. Saat pelaku memasarkan atau me-marketing-kan, ini sampelnya adalah konten pornografi anak SD," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Sabtu (22/2/2025).
Advertisement
Kasubdit III Ditres Siber Polda Metro Jaya Kompol Alvin Pratama mengatakan, CSH diamankan di kediamannya daerah Karawang, Jawa Barat, Jumat (31/1/2025).
Advertisement
Aksi pelaku terciduk setelah penyidik Ditres Siber Polda Metro Jaya melakukan patroli siber dan mendapatkan adanya penjualan konten porno melalui aplikasi Telegram.
"Dilakukan penangkapan di daerah Karawang, dengan barang bukti yang kami dapatkan tiga buah device handphone, yang di mana memang dipergunakan untuk melakukan kegiatan jual beli konten pornografi ini," ucap Alvin.
Kepada penyidik, pelaku mengaku membuat delapan grup di akun Telegram miliknya. Di dalam grup itu terdiri beberapa kategori video porno. Untuk bisa bergabung ke dalam grup tersebut, CSH menawarkan Rp150 ribu sebagai member.
"Ada 8 channel yang di dalam channel tersebut dibagi lagi menjadi kategori yaitu adalah channel satu yaitu zona kid anak yaitu di bawah umur 7-10 (tahun). SD, kemudian SMP, SMA sampai dengan kuliah. Nah ini untuk menjadi member untuk melihat atau mengikuti grup ini yaitu disyaratkan untuk membayar Rp150 ribu," bebernya.
Sudah Beraksi 8 Bulan dan Untung hingga Puluhan Juta
Bukan hanya di grup Telegram saja, pelaku juga menjajakkan video itu melalui aplikasi X. Mirisnya lagi, dari video yang dijualnya itu juga melibatkan anak SD sebagai daya tarik member dan agar bisa bergabung.
Alvin menyebut pelaku hanya berperan seorang diri dan video yang didapatkannya itu berasal unggahan dari media sosial.
"Yang bersangkutan ini mendapatkan video tersebut dari konten-konten yang ada di Telegram juga. Di telegram tersebut. Dia mendapatkan di-download dari konten Telegram. Kemudian dia juga ada membeli dari channel yang lainnya, yang anonimous di Telegram. Dia membeli, kemudian dimasukkan ke dalam channel-nya dia. Jadi sementara ini tidak ada dia untuk membuat sebagai produser," ucap Alvin.
Pelaku sudah melakukan aksinya selama delapan bulan. Bahkan cuan yang didapatkan dengan menjual video porno tersebut tembus hingga puluhan juta.
"Untuk yang bersangkutan sendiri, sudah 8 bulan untuk melaksanakan kegiatan jual beli konten pornografi ini. Keuntungannya adalah setelah kami dalami, berdasarkan pengakuan Rp80 juta yang sudah didapatkan," tuturnya.
Saat ini tersangka CSH sudah ditahan di Rutan Polda Metro Jaya. Atas kasus tersebut, dia dijerat dengan Pasal 45 ayat (1) jo Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang ITE dan atau Pasal 29 Jo Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.
Reporter: Rahmat Baihaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Infografis
