Di Jepang, Cek Kondisi Kehamilan Pakai Aplikasi Smartphone

Pembesut aplikasi terinspirasi dari program kehamilan pemerintah Jepang, Boshi-Techo, yang menghadirkan jurnal untuk catat riwayat kehamilan

oleh Jeko I. R. diperbarui 10 Nov 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2017, 19:00 WIB
Aplikasi
Ilustrasi cek kehamilan dengan aplikasi.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu implementasi teknologi yang dipamerkan di gelaran AdAsia 2017 adalah inovasi dari perusahaan konsultan Jepang, Hakuhodo. Hakuhodo membesut aplikasi khusus yang membantu ibu hamil untuk mengecek kehamilannya secara langsung.

Strategic Investment Head Hakuhodo, Azumi Maruyama, mengungkapkan wanita hamil di Jepang ternyata cenderung lebih khawatir dengan kondisi kesehatannya selama hamil.

Menurut Maruyama, mereka sebetulnya bisa saja mengoleksi sekumpulan informasi kesehatan dari sumber internet. Namun, hal ini ternyata malah memicu kebingungan dan membuat mereka semakin panik.

"Kami ingin memanfaatkan peluang ini dengan menawarkan solusi berupa aplikasi yang membantu mereka mengetahui kondisi kehamilannya. Kami juga mengajak kerja sama dokter kandungan untuk berpartisipasi dan menjadi kontributor informasi kesehatan langsung ke pengguna aplikasi tersebut," kata Maruyama di Bali Nusa Dua Convention Center, Jumat (10/11/2017).

Maruyama mengaku, pihaknya terinspirasi dari program kehamilan pemerintah Jepang bernama "Boshi-Techo" yang menghadirkan jurnal khusus untuk mencatat riwayat kehamilan. Jurnal tersebut digunakan masyarakat Jepang pada 1948 silam.

"Kami ingin kembali menghadirkan jurnal tapi dengan cara digital dan tanpa kertas. Maka itu, kami mengembangkan aplikasi khusus ini," lanjutnya.

 

Sistem Pengecekan Kandungan

Pada kesempatan yang sama, Haruko Minagawa, Touchpoint Evangelist Hakuhodo, mengungkap fokus utama dari layanan ini adalah memberikan informasi aktual dan tepercaya kepada ibu hamil.

Bahkan, 20 persen ibu hamil di Jepang kini menggunakan layanan tersebut dan 12,5 persen departemen obstetri dan ginekologi juga berpartisipasi. "Sebanyak 93 persen pengguna kami bahkan mengaku lega karena menggunakan aplikasi ini," tutur Minagawa.

Ke depannya, Minagawa berharap aplikasi ini bisa menjadi sebuah sistem pengecekan kandungan yang bisa menyelamatkan kehidupan. Jepang bahkan kini menjadi negara dengan tingkat kematian bayi paling rendah dengan sistem pengecekan kandungan yang berkala dan rutin.

"Kami memang masih mengembangkan layanan ini di Jepang, tetapi kami juga ingin mengimplementasikan sistem ini ke negara-negara lain. Tujuannya ya demi menyelamatkan kehidupan dan menciptakan hidup yang sehat bagi ibu dan anak, serta dunia," pungkas Minagawa.

(Jek/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya