Dianggap Ribet, Snapchat Akhirnya Rombak Tampilan Antarmuka

Perombakan antarmuka ini memang sudah mencuat dari wacana CEO Snapchat Evan Spiegel sejak 2015.

oleh Jeko I. R. diperbarui 12 Nov 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2017, 15:00 WIB
Snapchat
Tampilan antarmuka baru Snapchat. (Foto: Mashable)

Liputan6.com, San Francisco - Snapchat dilaporkan tengah merombak aplikasinya agar lebih mudah digunakan. Perusahaan induk Snap Inc mengungkap, salah satu perombakan besar aplikasi seperti perubahan tampilan antarmuka.

Menurut yang dilaporkan Mashable, Minggu (12/11/2017), dengan demikian, tampilan antarmuka Snapchat akan lebih mudah diakses.

Pasalnya, tak sedikit pengguna setia Snapchat mengeluhkan antarmuka Snapchat yang terlalu semrawut. Belum lagi, aplikasi terlalu berat untuk dijalankan.

Bagian konten Stories yang dibagikan teman akan terpisah ke satu bagian khusus, sedangkan bagian konten Stories yang dibagikan akun publik--seperti pengiklan, influencer, dan lainnya--akan ada dalam satu bagian lain. Jadi, semuanya akan terpisah berdasarkan masing-masing konten.

Selain itu, Snapchat juga akan merubah cara kerja algoritma pengurutan konten Stories. Konten Stories dari influencer, pengiklan, dan kontak pribadi akan diurutkan dalam susunan paling relevan dengan ketertarikan pengguna. Kemampuan ini kelak menggantikan fitur "Discover" yang sebelumnya sudah ada di aplikasi,

Wacana Snapchat merombak aplikasinya memang sudah disampaikan sang CEO Evan Spiegel sejak 2015 silam. Pada saat itu, Spiegel memang terus berupaya untuk mengubah antarmuka Snapchat lebih simpel dan tidak merepotkan penggunanya.

"Kebanyakan media sosial kan kontennya (gambar dan video) diurutkan secara kronologis. Tapi di Snapchat, saya ingin semua diurutkan berdasarkan relevansi dan ketertarikan," ujar Spiegel.

"Contoh, kalau pengguna ingin melihat konten Stories ulang tahun, cukup buka satu konten yang berisikan ulang tahun, setelahnya konten Stories lain dengan tema yang sama akan muncul secara berurutan. Kami ingin bercerita dengan cara yang menyenangkan dan mengikat pengguna," sambungnya.

Snapchat Tak Akan Ditutup

Pendiri Snapchat, Bobby Murphy dan Evan Spiegel, serta Presiden NYSE Group, Thomas Farley
Pendiri Snapchat, Bobby Murphy dan Evan Spiegel, serta Presiden NYSE Group, Thomas Farley (Foto: Reuters)

Snapchat sendiri diberitakan akan ditutup pada November 2017. Pasalnya, Snap pada bulan lalu dilaporkan tengah menghadapi masalah karena penjualan kacamata pintar Spectacles terus mengalami penurunan. Animo Spectacles di Negeri Paman Sam tidak bertahan lama.

Snap dilaporkan tengah kelimpungan karena penurunan penjualan tersebut. Lebih dari ratusan ribu Spectacles tidak terjual dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini disebabkan ketertarikan pasar terhadap kacamata tersebut tidak lagi sebesar tahun lalu.

Di sisi lain, pihak Snap membantah laporan tersebut dan menegaskan komitmen untuk menjual Spectacles hingga akhir 2017. Spiegel pada awal 2017 mengatakan, Spectacles telah terjual lebih dari 150.000 unit. Namun, tidak diketahui jumlah unit yang dikapalkan ke seluruh dunia.

Snap memang tengah berupaya menggeber divisi perangkat kerasnya. Selain Spectacles, perusahaan juga sedang menggarap drone. Untuk merealisasikan ambisinya itu, Snap mengakuisisi startup pembesut drone bernama Ctrl Me.

Spiegel sontak membantah rumor tersebut. Melalui akun Twitter miliknya, Spiegel mengatakan bahwa berita soal penutupan Snapchat adalah bohong. Hoax ini sekaligus berhasil membawa Spiegel kembali ke Twitter setelah absen selama dua tahun.

Selain Spiegel, akun resmi Snapchat di Twitter, @snapchatsupport, juga menyampaikan bantahannya. "Kami tidak tutup. #fakenews," tulis @snapchatsupport.

Adapun hoax yang beredar menyebutkan Snapchat akan tutup pada 14 November 2017. Aplikasi itu dikatakan tidak lagi bisa ditemukan di semua toko aplikasi pada tanggal tersebut.

(Jek/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya