Iran Kesal Atletnya Tak Kebagian Galaxy Note 8 dari Panitia Olimpiade Musim Dingin

Iran kesal pada Korea Selatan karena atletnya tak kebagian Galaxy Note 8. Mengapa Iran tak memperoleh fasilitas itu?

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 12 Feb 2018, 06:30 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2018, 06:30 WIB
Samsung Galaxy Note 8
Tampilan Samsung Galaxy Note 8 Edisi Olimpiade (sumber: samsung)

Liputan6.com, Jakarta - Panitia Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 memberikan masing-masing satu unit smartphone Galaxy Note 8 edisi Olimpiade pada atlet yang mengikuti pertandingan.

Sayangnya, atlet asal Iran tak bisa membawa pulang perangkat mahal tersebut. Hal ini karena negara itu sedang mendapatkan sanksi dari PBB. Para atlet hanya boleh memakai Galaxy Note 8 selama mereka berada di Pyeongchang. 

Mendengar keputusan ini pemerintah Iran pun kesal lantaran merasa atletnya diperlakukan tak adil.

Mengutip laman CNN Money, Senin (12/2/2018), juru bicara Iranian Olympic Committee Mahmoud Abdollahi mengatakan, "Para atlet Iran tidak menerima smartphone saat mereka tiba di Korea Selatan. Alasannya karena kami terkena sanksi."

Iran pun memanggil duta besar Korea Selatan gara-gara hal ini, mereka juga mengeluarkan permintaan maaf dari negara penyelenggara Olimpiade Musim Dingin itu.

Tidak hanya itu, pihak Iran juga mengancam Korea Selatan. Keputusan mereka tidak memberikan unit Galaxy Note 8 pada atlet-atlet Iran bisa membawa dampak buruk bagi kelangsungan bisnis Samsung di Iran.

Menurut Abdollahi, setelah memanggil duta besar Korea Selatan, keempat atlet yang mengikuti pertandingan Olimpiade pun boleh membawa pulang unit Galaxy Note 8 seperti yang atlet lainnya.

"Masalahnya, atlet Iran tidak mendapat perlakuan sama, dan ini bertentangan dengan semangat Olimpiade," katanya.

Sementara itu, International Olympic Committee (IOC) enggan memberikan pernyataan terkait hal ini. Dalam konferensi pers, mereka menyebut Galaxy Note 8 bakal dibagikan kepada seluruh atlet yang berpartisipasi dalam Olimpiade.

"Pada smartphone ini dibekali informasi-informasi penting tentang pertandingan," kata IOC.

Samsung Siapkan 4.000 Unit Galaxy Note 8 Edisi Olimpiade

Galaxy Note 8
Samsung Galaxy Note 8. Liputan6.com/ Yuslianson

Bulan lalu, Samsung mengumumkan perusahaan akan menjadi salah satu sponsor Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018.

Perusahaan Korea Selatan itu menyediakan edisi spesial Galaxy Note 8 kepada para atlet yang bertanding di Olimpiade untuk menyemangati mereka.

Samsung dilaporkan menyiapkan setidaknya 4.000 unit Galaxy Note 8 edisi Olimpiade bagi para atlet yang bertanding.

Sekadar informasi, di Iran, bisnis Samsung cukup besar. Produk-produk Samsung digunakan secara luas di Iran.

Gara-gara hal ini, banyak orang Iran yang kesal dan menyuarakan kekesalan karena atlet negaranya tak mendapat Galaxy Note 8 lewat media sosial. Bahkan, banyak pula yang menuntut pemerintah melarang masuknya produk-produk Samsung ke Iran.

Atlet Korea Utara Juga Tak Dapat Galaxy Note 8

Samsung Galaxy Note 8
Tampilan depan Galaxy Note 8. Liputan6.com/ Andina Librianty

Tak hanya Iran yang tidak boleh membawa pulang Galaxy Note 8 edisi Olimpiade yang dibagikan secara cuma-cuma kepada atlet partisipan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang. Seperti Iran, Korea Utara juga sedang mendapatkan sanksi dari PBB.

"Khusus Korea Utara dan Iran, semua peserta diminta untuk tidak membawa ponsel kembali ke negara asalnya, tetapi mereka bisa memakainya selama berada di Pyeongchang," kata panitia Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018.

Ini bukan pertama kalinya Korea Utara tak menerima smartphone yang disiapkan Samsung untuk para atlet di Olimpiade.

Pada 2016, para atlet dari negara tetangga Korea Selatan itu juga tak diperbolehkan membawa pulang Galaxy S7 Edge edisi Olimpiade. Hal ini lantaran smartphone tersebut melanggar aturan Korea Utara tentang perangkat asing dengan GPS.

Ya, Korea Utara memang sangat ketat mengatur kebebasan waga negaranya, termasuk dalam menggunakan perangkat dan mengakses internet.

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya