Liputan6.com, Jakarta - Tren Big Data sedang menjadi primadona di dunia industri. Bermacam perusahaan, mulai dari yang bertujuan mengenal pelanggan, mengoptimalisasi model bisnis, sampai ada juga yang hanya penasaran. Apa pun alasannya, pelaku usaha mulai beradaptasi dengan Big Data.
Indonesia pun memiliki perusahaan buatan anak bangsa yang punya spesialisasi di bidang data, yaitu Bigjava.
Perusahaan yang sudah go international ini didirikan oleh Ruli Harjowidianto dan sudah memiliki klien dari pemerintah, BUMN, maupun Telko.
Advertisement
Baca Juga
"Kami membantu klien yang punya masalah seperti kesusahan mengelola data, lama dalam pengolahan data, dan terkendala mengintegrasi data dari berbagai source. Kami bisa membantunya dengan platform Big Data Analytics yang kita punya," ujar Winda Miranti, Data Scientist Bigjava, pada Rabu (2/5/2018) di Jakarta.
Meskipun di Indonesia sendiri Big Data masih belum terlalu populer, tetapi di luar negeri tren ini sudah populer dan dipakai di beragam sektor, mulai dari finansial, kesehatan, bahkan di sektor hiburan.
Selain untuk memonitor distribusi data perusahaan, tujuan lain dari penggunaan Big Data Analytics adalah untuk memahami konsumen atau klien. Hal ini tentu memberi pemahaman pada perusahaan tentang produk mereka di tengah-tengah masyarakat.
Kemudian setelah memahami data, pihak manajemen dapat mengambil keputusan yang terarah dan sesuai kebutuhan, sehingga keputusan dapat menghasilkan profit paling optimal.
Winda juga menjelaskan bahwa perusahaan seperti Bigjava dapat mengambil sampel data dari daerah yang luas, dan memberikan output data yang terintegrasi.
"Kami memahami cara mengelola yang data yang sumbernya macam-macam, dari berbagai daerah, dan bisa kami sajikan secara terpusat. Baik itu data finansial, data operasional, data distribusi, itu bisa kita integrasi jadi satu sehingga membantu manajemen dalam pengambilan keputusan secara lebih akurat," tukas Winda.
Bigjava hadir di IPA 2018
Bigjava turut hadir di Indonesia Petroleum Association (IPA) yang diadakan di JCC Senayan pada 2-4 Mei 2018.
Alasan kehadiran Bigjava di pagelaran tersebut adalah mengenalkan penggunaan Big Data pada industri minyak dan gas.
"Targetnya adalah selama ini kita belum pernah mendapat klien di oil and gas. Di IPA kita ingin go public, agar sektor ini tahu ada perusahaan anak bangsa yang berkualitas, dan memiliki concern ke Big Data Analytics," jelas Winda.
Pada acara bergengsi tersebut, perusahaan-perusahaan bergengsi dari berbagai negara hadir untuk mengenalkan produk mereka. Tercata ada kehadiran Pertamina, Mubadala Petroleum, ExxonMobil, Ranhill Jambi, PetroChina, Statoil, dan sebagainya.
(Tom/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement