Lebih dari 1 Juta Orang Sudah Daftar Cek Kesehatan Gratis

Antusiasme masyarakat ikut program cek kesehatan gratis begitu tinggi. Data per 19 Maret 2025, sudah ada lebih dari satu juta orang sudah mendaftar untuk memanfaatkan kesempatan ini.

oleh Benedikta Desideria Diperbarui 20 Mar 2025, 10:51 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2025, 10:38 WIB
Tampilan Modis Raline Shah Saat Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas. (Dok: https://www.instagram.com/reel/DHTaPOJBoO5/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==)
Raline Shah Sudah Lakukan Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas. (Dok: https://www.instagram.com/reel/DHTaPOJBoO5/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==) ... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Antusias masyarakat yang ingin memeriksakan kesehatan lewat program prioritas Presiden Prabowo Subianto yakni cek kesehatan gratis (CKG) begitu tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah pendaftar yang sudah melampaui angka satu juta orang per 19 Maret 2025.

Menurut data, sudah 1.005.677 orang yang mendaftarkan diri mengikuti CKG sampai dengan Januari 2026. Data tersebut terkumpul pada 19 Maret 2025 pukul 22.00 WIB.

Provinsi terbanyak pendaftar diduduki oleh Jawa Tengah lalu disusul Jawa Timur. 

Sementara itu, bila menilik data hingga 19 Maret, jumlah pendaftar yang tercatat sudah ada 820 ribu orang. Dari angka tersebut yang hadir adalah 736.876 orang yang tersebar di 38 provinsi.

"Yang sudah mendapat pemeriksaan lengkap ada 527.077 orang," seperti tertulis dalam data yang dibagikan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.

Sayangnya, msih ada data pemeriksaan yang belum lengkap sekitar 111 ribu orang. Lalu, masih ada data dari 98 ribu orang yang belum masuk ke dalam database.

Gambaran Jumlah Orang yang Ikut CKG Dalam Satu Hari, Bisa Capai 70 Ribu

Banyak orang yang penasaran mengenai seberapa banyak orang yang ikut CKG dalam jangka waktu satu hari. Bila kita menilik data per 19 Maret 2025, ternyata ada 82.944 orang yang mendaftar.

Dari angka tersebut pendaftar yang hadir untuk mengikuti pemeriksaan gratis ada 75.548. Lalu, lebih dari setengahnya (36.856 orang) yang mendapatkan pemeriksaan lengkap.

Dalam satu hari, bisa juga ada data pemeriksaan yang belum atau tidak lengkap. Pada hari kemarin, 19 Maret 2025 sekitar 16.755 orang.

Lalu, data kemarin menunjukkan masih ada data dari 21.917 orang yang belum masuk.

Promosi 1

Pemeriksaan Kesehatan di Bulan Puasa

Cek Kesehatan Gratis (Foto: Dok Kemenkes)
Cek Kesehatan Gratis (Foto: Dok Kemenkes)... Selengkapnya

Cek Kesehatan Gratis tetap beroperasi seperti biasa selama bulan puasa Ramadhan. 

“Cek kesehatan gratis tetap jalan seperti biasa, mungkin yang kayak ukur tekanan darah pada bulan puasa masih bisa,” ujar Budi di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2025. 

Lalu, pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut juga tetap bisa dilakukan di puskesmas selama Ramadan.

" Pemeriksaan gigi, mulut juga sebenarnya enggak apa-apa," sambung Budi mengutip Antara.

Bulan Puasa Ramadhan, Peminat CKG Tinggi

Tampilan Modis Raline Shah Saat Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas
Raline Shah Saat Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas. (Dok: https://www.instagram.com/reel/DHTaPOJBoO5/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==)... Selengkapnya

Cek Kesehatan Gratisi tetap berjalan di bulan puasa Ramadhan. Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi, tak ada penurunan jumlah orang yang melakukan CKG.

"Kalau kita lihat data, hanya di 1 Maret ya ada penurunan tapi itu kan juga karena libur ya. Tanggal 3 Maret kembali terjadi kenaikan," kata Nadia ditemui di Jakarta Selatan pada awal bulan puasa Ramadhan 2025.

Apa Itu CKG atau Cek Kesehatan Gratis?

Cek Pemeriksaan Kesehatan Gratis atau Pemeriksaan Kesehatan Gratis pada Bayi dan Anak. (Dok Kemenkes)
Cek Pemeriksaan Kesehatan Gratis atau Pemeriksaan Kesehatan Gratis pada Bayi dan Anak. (Dok Kemenkes)... Selengkapnya

Cek kesehatan gratis merupakan langkah untuk mengurangi risiko kesehatan, mendeteksi dini berbagai penyakit, serta mencegah kematian yang tidak perlu dan dapat dicegah.

Program ini berlaku bagi semua penduduk Indonesia mulai dari nol bulan hingga lansia. Mengenai jenis pemeriksaan hal tersebut tergantung pada usia yang terbagi dalam beberapa kelompok dan jenis kelamin.

Pada bayi baru lahir akan mendapatkan deteksi dini hormon tiroid, G6PD, penyakit jantung bawaan, dan pemantauan pertumbuhan.

Balita dan anak prasekolah akan menjalani skrining tuberkulosis, pemeriksaan pendengaran, dan pemeriksaan lainnya yang sesuai dengan usia mereka.

Sementara itu, dewasa dan lansia akan mendapatkan pemeriksaan yang lebih komprehensif. Pemeriksaan ini mencakup skrining kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, kanker usus besar, tekanan darah, gula darah, fungsi ginjal, dan kesehatan jiwa. Totalnya, terdapat hingga 20 jenis pemeriksaan yang tersedia untuk dewasa dan lansia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya