'Dirangkul' Orang Terkaya di Dunia, Saham Apple Langsung Meroket

Kenaikan saham Apple berkisar 3,9 persen dan mencetak rekor sebagai kenaikan harga saham mingguan paling besar sejak Oktober 2011.

oleh Jeko I. R. diperbarui 07 Mei 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2018, 14:00 WIB
Tim Cook
Tim Cook buka suara tentang harga iPhone X yang dianggap terlalu mahal (Sumber: Ubergizmo)

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder Warren Buffet baru saja membeli 75 juta lembar saham Apple. Aksi orang terkaya ketiga di dunia itu tentu memberikan dampak yang besar terhadap nilai saham Apple.

Dilansir CNBC pada Senin (7/5/2018), saham Apple langsung melejit ke posisi rekor US$ 184,25 dan bertahan pada posisi US$ 183,83 ketika penutupan perdagangan Jumat.

Kenaikan saham perusahaan teknologi yang bermarkas di Cupertino, Amerika Serikat (AS) tersebut berkisar 3,9 persen dan mencetak rekor sebagai kenaikan harga saham mingguan paling besar sejak Oktober 2011.

Dengan meroketnya saham perusahaan, Apple dinilai lebih percaya diri untuk bisa menghadapi persaingan raksasa teknologi lain di dunia.

CEO Apple Tim Cook tentu menyambut positif aksi Warren Buffet tersebut. Pihaknya pun terbuka luas dengan kehadiran investor milik Buffet, yakni Buffet and Berkshire di Apple.

"Saya selalu kagum dengan Warren secara pribadi. Saya bersyukur selalu bisa terbuka dengan wawasan dan sarannya," kata Cook.

Apple Klaim Konsumen Sangat Puas dengan iPhone X

Apple
CEO Apple Tim Cook, mengenang Steve Jobs saat membuka peluncuran iPhone 8. (Foto: Mirror)

CEO Apple, Tim Cook, mengungkapkan iPhone X mencetak angka penjualan yang baik setiap pekan selama kuartal II tahun fiskal 2018.

iPhone X merupakan smartphone termahal yang pernah dijual oleh Apple selama ini. Dilansir Softpedia, Sabtu (5/5/2018), Cook mengklaim tingkat kepuasan konsumen terhadap iPhone X mencapai 99 persen.

Selain itu, ia menilai harga tinggi iPhone X disebabkan ponsel tersebut merupakan produk paling inovatif yang ada di pasar.

"Konsumen lebih memilih iPhone X daripada iPhone lain setiap pekan pada kuartal Maret (Januari-Maret 2018), seperti yang terjadi pada kuartal yang berakhir Desember lalu," tutur Cook. 

"Sejak kami memisahkan lini produk mulai dari iPhone 6 dan 6 Plus pada 2014, ini adalah siklus pertama dari lini teratas iPhone yang paling populer."

Lebih lanjut, Cook berharap penjualan iPhone X bisa lebih baik lagi daripada yang ada sekarang. Namun, melalui analogi Super Bowl, Apple juga sudah puas dengan performa saat ini.

"Ini seperti sebuah tim memenangkan Super Bowl, dan mungkin Anda menginginkan mereka memenangkan beberapa point lagi. Namun, ini adalah pemenang Super Bowl dan itu yang kami rasakan sekarang. Saya bangga dengan produk ini," ungkapnya.

Pendapatkan Kuartal II 2018 Naik 16 Persen

iPhone X
CEO Apple, Tim Cook saat peluncuran iPhone X, Rabu (13/9/2017). (Doc: Istimewa)

Apple pada Selasa (1/5/2018), mengumumkan laporan keuangan untuk kuartal II tahun fiskal 2018 (Januari - Maret 2018).

Perusahaan asal Negeri Paman Sam itu membukukan pendapatan sebesar US$ 61,1 miliar, naik 16 persen dibandingkan satu tahun lalu. Penjualan internasional menyumbang 65 persen dari total pendapatkan tersebut.

"Kami senang atas laporan kuartal Maret terbaik kami, dengan pertumbuhan pendapatan yang kuat pada iPhone, layanan dan wearable. Pendapatan juga tumbuh di semua segmen geografis kami, dengan lebih dari 20 persen pertumbuhan di Tiongkok dan Jepang," kata Cook.

Dikutip dari BBC, Apple telah menjual 52,2 juta unit iPhone sepanjang Januari-Maret 2018. Secara keseluruhan, Apple melaporkan penjualan iPhone naik tiga persen, sedangkan pendapatan dari penjualan ponsel naik 14 persen.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya