Xiaomi Siapkan Merek Smartphone Baru, Pocophone?

Dokumen FCC menyebut kalau merek itu akan hadir dalam seri model M1805E10A.

oleh Jeko I. R. diperbarui 10 Jul 2018, 12:30 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2018, 12:30 WIB
Xiaomi Mi 8
Xiaomi Mi 8 (Foto: Gizmochina)

Liputan6.com, Beijing - Xiaomi dikenal dengan merek yang identik dengan lini seri smartphone yang bervariasi, mulai dari segmen entry level, mid-level, hingga premium alias flagship sekali pun ada. 

Terbaru, vendor smartphone asal Tiongkok yang baru saja melantai ke bursa itu, dikabarkan akan meluncurkan merek smartphone terbarunya. Merek smartphone ini kabarnya akan menyandang nama Pocophone.

Dilansir Android Authority, Selasa (10/7/2018), merek Pocophone terungkap dari dokumen  Federal Communications Commission (FCC). Dokumen menyebut kalau merek itu akan hadir dalam seri model M1805E10A. 

Dalam screenshot laporan pengujian FCC, Pocophone akan hadir dalam dua varian, di mana keduanya akan ditopang RAM 6GB. Yang membedakannya cuma memori internal. Yang satu 64GB, dan yang satunya lagi 128GB.

Menilik dari RAM dan memori internal yang diperlihatkan, bisa jadi Pocophone adalah smartphone premium Xiaomi, tapi bisa jadi juga tidak.

Pasalnya, Redmi Note 5 Pro yang merupakan smartphone kelas menengah Xiaomi, hadir dengan RAM 6GB dan memori internal 64GB.

 

Cuma Kode Nama?

Xiaomi
Tampilan Mi 8 SE (sumber: xiaomi)

Seri nama Pocophone ini bisa jadi juga merupakan kode nama wilayah untuk perangkat Xiaomi, entah itu Mi atau Redmi. Sebab, Xiaomi sendiri belum mengungkap identitas dari Pocophone.

Namun yang pasti, kehadiran Pocophone ini patut ditunggu, mengingat Xiaomi selalu mengklaim sebagai perusahaan yang inovatif pada fitur dan desain smartphone-nya.

Usai IPO, Xiaomi Siap Geber Pasar Eropa dan AS

Xiaomi Lei Jun
CEO sekaligus Founder Xiaomi, Lei Jun, saat memberikan sambutan dalam IPO perusahaan di Bursa Saham Hongkong, Senin (9/7/2018). (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

Untuk informasi, Xiaomi baru saja mengumumkan saham perdananya ke publik di Bursa Saham Hong Kong pada Senin 9 Juli 2018. Nilai valuasi Xiaomi tembus angka USD 54,3 miliar atau setara Rp 776 triliun dengan harga per lembar saham sebesar 17 HKD atau Rp 30 ribu.

Lantas, setelah Xiaomi go public, apa yang bakal dilakukan perusahaan? Dalam tanya jawab bersama media, Chief Financial Officer (CFO) Xiaomi, Shou Zi Chew, menyebutkan beberapa rencana untuk Xiaomi.

Salah satu rencana perusahaan adalah mengalokasikan modal mereka untuk masuk ke pasar internasional.

"30 persen modal kami masih akan fokus di RND, terus membuat produk inovatif. 30 persen fokus mengembangkan IoT dan ini tidak hanya smart hardware tetapi juga fokus sebagai perusahaan internet, 30 persen lagi untuk fokus ke ekspansi internasional, dan sisanya general," kata Shou di hadapan media di Hong Kong, Senin (9/7/2018).

Hadir dalam kesempatan yang sama, Senior Vice President Xiaomi, Wang Xiang, mengatakan saat ini Xiaomi sudah melebarkan sayap di 74 negara dan akan terus melanjutkan langkah ini.

Sejak November lalu, kata Xiang, Xiaomi telah menjejaki pasar Eropa Barat seperti Spanyol, Prancis, dan Italia. Dia berkata, Xiaomi akan masuk ke lebih banyak negara Eropa Barat lainnya dan juga Amerika Latin.

"Sudah banyak yang bertanya kapan Xiaomi masuk ke Amerika Latin, dan modal tersebut akan digunakan untuk masuk ke negara-negara lain (di Eropa) dalam beberapa waktu ke depan. Kami juga ingin lebih banyak masuk ke negara-negara lain di Eropa," tutur Xiang.

Menurutnya, Xiaomi terus bekerja keras untuk memenuhi berbagai persyaratan untuk masuk ke negara-negara lainnya. "Butuh lebih banyak waktu dan tenaga untuk bisa masuk ke negara baru, tapi kami bisa melihat sesegera mungkin Xiaomi masuk ke pasar Eropa Barat," ujar Xiang.

(Jek/Ysl)



Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya