Liputan6.com, Jakarta - Kebanyakan smartphone Android memiliki ruang penyimpanan yang terbatas. Karena itu, dibutuhkan ruang tambahan untuk menyimpan dokumen, aplikasi, atau gim, dalam jumlah yang besar.
Oleh karena itu, kartu memori MicroSD atau SD Card menjadi solusi untuk penyimpanan tambahan apabila smartphone kamu memiliki slotnya.
Advertisement
Baca Juga
Menariknya, ternyata pengguna bisa menjadikan SD Card sebagai memori internal.
Tekno Liputan6.com akan memberikan cara yang dapat dilakukan untuk menggunakan kartu memori SD Card sebagai media penyimpanan internal tambahan untuk smartphone Android-mu, berikut caranya sebagaimana dikutip Make Use Of, Jumat (2/11/2018).
Namun perlu diingat, cara ini kami rekomendasikan khusus bagi pengguna Android 9 Pie.
1.Cara pertama yang dapat kamu lakukan, adalah dengan memasukkan memori microSD ke dalam slot di smartphone. Lalu, saat muncul notifikasi SD Card, klik “set up”.
2. Pilih penyimpanan internal versi lama. Caranya, buka Settings -> klik Storage -> Lalu tap pilihan Card atau kartu -> Klik tombol menu -> Selanjutnya, pilih pengaturan penyimpanan -> Klik format as internal.
3. Berikutnya, Klik format SD card atau erase and format. Cara ini dapat menghapus kartu kamu.
4. Apabila kamu memiliki smartphone versi Android 9 Pie, kamu dapat memindahkan aplikasi ke SD Card. Caranya, tekan move content untuk memindahkan dokumen sampai selesai.
Sekadar informasi, fitur ini kerap disebut adoptable storage di mana kartu yang tersimpan dalam smartphone akan menjadi memori internal permanen.
Jangan khawaitr, kartu memori microSD bisa dienskripsi sehingga keamanannya terjamin.
Android Pie Belum Nongol di Daftar Distribusi OS
Google kembali merilis data distribusi OS Android. Berdasarkan data baru, Android 9 Pie masih belum bertengger di daftar distribusi OS tersebut.
Dilansir Phone Arena, Senin (29/10/2018), Oreo merupakan versi Android kedua yang kini paling banyak digunakan dengan total 21,5 persen perangkat. Jumlahnya naik 2,3 persen dibandingkan satu bulan lalu.
Marshmallow bergeser satu peringkat ke nomor tiga dengan porsi 21,3 persen. Sementara Nougat sebagai versi Android 2016 mendominasi dengan distribusi sebesar 28,2 persen, tapi mengalami penurunan yang cukup besar dari 29,3 persen pada bulan lalu.
Android Lollipop berada di posisi empat dengan 17,9 persen dan KitKat menutup peringkat lima besar dengan 7,6 persen.
Selanjutnya, OS Android Jelly Bean masih dijalankan pada 3 persen smartphone Android, Ice Cream Sandwich 0,3 persen, dan Gingerbread 0,2 persen.
Data baru ini dikumpulkan selama tujuh hari, yang berakhir pada 26 Oktober 2018. Versi Android dengan distribusi kurang dari 0,1 persen tidak ditampilkan dalam laporan ini.
Android 9 Pie tidak berada dalam daftar, disebabkan belum begitu banyak vendor smartphone merilis pembaruan ke OS tersebut.
Advertisement
Distribusi Android per September 2018
Adapun berdasarkan data bulan lalu, Android Nougat memimpin dengan 29,3 persen pangsa pasar. Namun jumlahnya turun dibandingkan sebelumnya, yakni 30,8 persen.
Selanjutnya, Android Marshmallow dengan 21,6 persen pangsa pasar dan Oreo menutup posisi tiga besar dengan 19,2 persen.
Posisi lima besar lainnya ditempati Android Lollipop gabungan versi 5.0 dan 5.1 dengan 18,3 persen dan KitKat 4.4 sebesar 7,8 persen pangsa pasar.
Android Jelly Bean kala itu memiliki 3,2 persen pangsa pasar, serta Ice Cream Sandwich dan Gingerbread di posisi yang sama dengan 0,3 persen.
Data ini dikumpulkan selama tujuh hari yang berakhir pada 28 September 2018. Google tidak menampilkan versi Android dengan angka distribusi di bawah 0,1 persen.
(Vivi Hartini/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: