Liputan6.com, Jakarta - Facebook Dating akhirnya berekspansi ke dua negara baru, yakni Kanada dan Thailand.
Dilansir Ubergizmo pada Sabtu (10/11/2018), alasan Facebook Dating hadir di dua negara sekaligus karena Facebook mengklaim respons pengguna layanan kencan online-nya ini cukup baik.
Seperti diketahui, Kolombia menjadi negara pertama yang kebagian Facebook Dating.
Advertisement
Raksasa media sosial milik Mark Zuckerberg tersebut mengakui, jika memang respons pengguna Facebook Dating di Thailand dan Kanada bisa melebihi Kolombia, bukan tidak mungkin Facebook akan menambahkan fitur baru untuk menunjang pengalaman kencan online menjadi lebih seru.
Baca Juga
Sayang, hingga kini tidak diungkap kapan Facebook Dating akan resmi digulirkan ke sejumlah negara lain, termasuk Indonesia.
Facebook sendiri juga tak menjelaskan alasan mengapa memilih Kolombia sebagai negara pertama yang bisa mencicipi Dating.
"Lebih dari 200 juga orang di Facebook mengakui status mereka sebagai lajang," ujar Product Manager Facebook Dating, Nathan Sharp.
"Kami melihat ini sebagai kesempatan yang pas untuk membantu mereka menjalin hubungan baru yang lebih berarti di Facebook," lanjutnya.
Nantinya, Dating akan hadir dalam aplikasi smartphone seperti Tinder.
Tingkat keserasian antar pengguna nanti akan disesuaikan lewat masing-masing aktivitas dan ketertarikan.
Berbeda dengan Tinder, Dating justru tidak 'menjodohkan' penggunanya berdasarkan sistem Swipe. Sayang, tidak diungkap lebih lanjut seperti apa sistem match pada Dating.
Dilengkapi Fitur Pesan
Dating dilengkapi dengan fitur pesan masuk khusus. Beda dari Messenger, pengguna tidak bisa mengirim foto atau tautan. Pengguna Dating hanya bisa mengirim pesan berbasis teks ketika mengobrol untuk pertama kalinya.
Facebook menggambarkan hal ini sebagai salah satu keunggulan keamanan dari layanan tersebut.
Adapun perusahaan akan menggunakan algoritma unik untuk mencocokkan pengguna dengan pasangan kencan potensial. Algoritma ini berdasarkan preferensi kencan, hal-hal yang sama dan teman bersama.
Pengguna juga akan bisa menemukan ketertarikan romatis melalui Group dan Event. Misalnya, ketika ingin mendatangi sebuah konser, pengguna Dating bisa "membuka kunci" profil, sehingga calon potensial yang juga ingin menghadiri acara serupa bisa melihat profil mereka.
Facebook sudah mulai menguji Dating pada tahun ini. Raksasa media sosial itu mengklaim tidak akan menggunakan informasi yang ada di Dating untuk menargetkan iklan.
Advertisement
Rival Tinder
Kehadiran Dating akan semakin memeriahkan layanan kencan online, yang saat ini didominasi oleh sejumlah aplikasi, seperti Tinder, Hinge dan Bumble.
Facebook dinilai kembali berusaha mencari kesuksesan dengan meniru layanan yang telah ada. Sebelumnya anak usaha Facebook yakni Instagram, merilis fitur Stories yang dituding banyak pihak menyalin ide Snapchat.
Sama seperti Instagram Stories, Dating juga memiliki peluang besar untuk sukses. Hal ini karena aplikasi-aplikasi kencan seperti Tinder, telah lama bergantung pada data Facebook untuk mengoperasikan layanan mereka.
Pengguna aplikasi-aplikasi kencan yang ada sekarang, bisa menghubungkan akun mereka dengan yang ada di Facebook.
Tinder bahkan memperlihatkan kepada penggunanya ketika seorang calon potensial memiliki teman yang sama dengan mereka di Facebook. Sampai saat ini, untuk menjadi pengguna Bumble harus memiliki akun Facebook terlebih dahulu.
Match Group, perusahaan yang memiliki layanan kencan online seperti Tinder, OkCupis dan Match.com, tidak tampak khawatir dengan langkah baru Facebook tersebut.
"Apapun yang terjadi, kami akan terus menyenangkan para pengguna melalui inovasi produk dan fokus pada kesuksesan hubungan. Kami memahami kategori ini lebih baik daripada siapapun. Kehadiran Facebook hanya akan memperkuat kita semua," ungkap CEO Match Group, Mandy Ginsberg.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: