Liputan6.com, Jakarta - Google menghapus tujuh aplikasi mata-mata dari Play Store. Tujuh aplikasi tersebut pertama kali ditemukan oleh para peneliti ancaman mobile di perusahaan keamanan Avast.
Dilansir Phone Arena, Kamis (18/7/2019), semua aplikasi tersebut kini telah hilang dari Play Store. Namun, sebelumnya, aplikasi-aplikasi itu telah diinstal 130 ribu kali.
Advertisement
Baca Juga
Tujuh aplikasi itu kemungkinan besar didesain oleh developer Rusia. Dua di antaranya adalah Spy Tracker dan SMS Tracker, yang telah diinstal lebih dari 50 ribu kali.
Aplikasi-aplikasi tersebut dibuat untuk membantu para penggunanya "memata-matai" anak-anak, karyawan, atau orang lain yang diinginkan. Piranti lunak itu melacak lokasi target, kemudian mengumpulkan kontak, SMS, dan riwayat panggilan telepon mereka.
Untuk bisa berfungsi, orang yang akan memata-matai harus memiliki akses ke ponsel target, dan memasang aplikasi yang diinginkan pada perangkat orang lain tersebut. Setelahnya, aplikasi tersebut akan menghilangkan tanda-tanda yang menunjukkan perangkat target sedang dimata-matai.
Aplikasi Mata-mata Tidak Etis
"Aplikasi ini sangat tidak etis dan bermasalah untuk privasi orang, sehingga tidak boleh ada di Google Play Store. Mereka mempromosikan perilaku kriminal, dan dapat disalahgunakan oleh pemiliknya, penguntit, atau orang lain untuk memata-matai korban mereka," ungkap Kepala Intelijen dan Ancaman Keamanan Mobile Avast, Nikolaos Chrusaidos.
"Kami mengklasifikasikan aplikasi-aplikasi tersebut sebagai stalkerware, dan bisa dengan cepat mengidentifikasinya menggunakan apklab.io. Kami juga berkolaborasi dengan Google untuk menghapus aplikasi-aplikasi tersebut," sambungnya.
Berikut tujuh aplikasi bermasalah tersebut:
1. Track Employees Check Work Phone Online Spy Free
2. Spy Kids Tracker
3. Phone Cell Tracker
4. Mobile Tracking
5. Spy Tracker
6. SMS Tracker
7. Employee Work Spy
(Din/Ysl)
Advertisement